RADARCIREBON.COM -- Namanya juga penipu. Cara apa saja akan mereka lakukan untuk menjerat mangsanya. Apalagi modus penipuannya boleh dibilang canggih. Masyarakat pun menyangka hal yang diperoleh itu bukan penipuan.
Yang masyarakat menjadi percaya, penipuan itu mengatasnamakan kesehatan. Apalagi menyangkut soal Covid 19. Banyak masyarakat yang langsung percaya dengan cara penipuan seperti itu
Sebelumnya beredar penipuan yang mengatasnamakan pandemi Covid 19. Penipuan yang mirip dengan webside Peduli Lindungi tersebut sudah memakan banyak korban. Karena masyarakat menyangka hal itu bukan penipuan.
Ternyata bukan hanya penipuan model itu saja. Modus penipuan atas nama kesehatan ada yang terbaru. Penipuan itu dengan menggunakan fasilitas pesan singkat atau SMS. Bahkan ada yang langsung menggunakan telepon.
Inti telepon dan SMS itu adalah mengecek status vaksinasi Covid 19. Hal itulah yang membuat masyarakat kembali percaya.
Ternyata penipuan model ini sudah memakan banyak korban. Kerugiannya pun tak main-main. Informasi yang beredar, sudah ada yang sampai menguras rekening.
Simaklah keluh kesah korban penipuan seperti di bawah ini:
Mohon perhatian :
Barusan rekan saya mendapat telepon yang mengaku dari Kemenkes dan menanyakan apakah dia sudah divaksinasi, jika sudah, tekan 1, jika belum, tekan 2. Akibatnya, dia menekan 1, dan telepon diblokir dan diretas, dan semua data2 perbankan/online banking dibobol isi rekening dikuras habis..
#Agar semuanya hati-hati ~ Cepat dan teruskan informasi ini ke lebih banyak orang supaya banyak yang tahu ada Trik baru untuk scammers/penjahat perbankan via online.
Nah kemudian ada juga yang menulis sepeti ini: “Hati hati yaaa... dulur2.. sudah ada beberapa orang yang jadi korban”.
Lalu bagaimana soal kebenaran tentang informasi tersebut? Masyarakat pun diminta waspada. Jangan cepat mempercayai informasi yang ada. Lebih baik mengkonfimasi kepada pihak-pihak yang terkait.
Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), menyatakan soal telepon, SMS dan mirip web Peduli Lindungi benar-benar penipuan. Tidak perlu diikuti permintaan baik melalui telepon atau pesan singkat itu.
Pihak Kemenkes RI memastikan tidak ada panggilan melalui telepon untuk menanyakan status vaksinasi. Begitu juga pesan yang beredar belakangan ini, dipastikan hoaks!
"Tidak pernah ada telepon dari Kementerian Kesehatan maupun lembaga pemerintah lainnya. Isi pesan itu adalah hoax," jelas Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril dalam pernyataan resmi, Senin kemarin.