CIREBON, RADARCIREBON.COM - Ada kalimat lama yang menarik untuk disimak menjelang pesta demokrasi 2024. Apa itu? Yakni kalimat “VOX POPULI, VOX DEI!”. Ungkapan itu artinya “suara rakyat adalah suara Tuhan."
Kalimat itu bisa dimaknai bahwa suara rakyat harus dihargai sebagai penyampai kehendak Tuhan.
BACA JUGA:Timnas U-22 Indonesia Lolos Final SEA Games usai Kalahkan Vietnam dengan 10 Pemain
Tapi apakah kalimat ini masih relevan dalam dunia yang serbadigital sekarang ini? Sebab difinisi rakyat di dunia maya itu sudah banyak mengalami perubahan.
Rakyat dalam dunia serba media sosial sudah tidak murni lagi. Rakyat bisa diwakili oleh sekelompok orang dengan teknologinya.
Dalam dunia marketing biasa disebut dengan buzzer. Sehingga suatu ketika ungkapan “suara buzzer, suara Tuhan” mungkin lebih cocok.
BACA JUGA:Jelang Giling Tebu, PG Sindanglaut dan Petani Bagi Santunan ke Anak Yatim Piatu
Buzzer adalah orang yang memanfaatkan akun sosial media miliknya guna menyebarluaskan informasi atau melakukan suatu promosi maupun iklan dari suatu produk atau jasa pada perusahaan, instansi dan perseorangan.
Mereka bisa mendapatkan penghasilan dengan mempromosikan, mengkampanyekan, atau mendengungkan suatu topik.
Nah istilah buzzer itu justru lebih populer di dunia politik. Apalagi menjelang pemilu seperti ini, peran buzzer sangat dicari dan dibutuhkan oleh para politisi.
BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Meng-endorse Israel? Simak Baik-Baik Isi Ceramahnya
Ya mrmang tak ada lagi yang bisa dirahasiakan lagi dalam dunia era digital ini. Tak ada yang tidak terungkap kecuali menunggu giliran waktu.
Jika sudah viral tak seorang pun bisa menghindari. Bahkan jejak digital menjadi alasan hukum untuk menyeret siapapun mereka.
Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC)sebanyak 72,6% publik di negeri ini menjadikan media sosial sebagai sumber informasi. Angka itu berdasarkan survei terhadap 10 ribu responden selama Agustus - September 2022. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) 0,98%.
BACA JUGA:Seorang Advokat di Jatim Alami Kekerasan, Pengacara di Cirebon Bereaksi