Jadi, jika kita mempunyai uang Rp 2 miliar ketika pensiun, kemudian mengikuti aturan Bengen, maka uang tersebut sangatlah cukup.
Memang hasil studi Bengen itu dipublikasikan pada tahun 1990-an, bisa jadi sudah tidak relevan untuk saat ini.
Di sisi lain, angka inflasi itu juga tidak menentu, tentu juga akan berpengaruh. Terutama terhadap asumsi persoalan gaya hidup selama 25 tahun setelah pensiun.
Tapi, secara garis besar, aturan Bengen itu bagus untuk mempersiapkan dana pensiun. Pertimbangannya harus selalu:
1. Uang yang dihabiskan selama satu tahun
2. angka inflasi
3. Alat investasi yg dipilih
BACA JUGA:SELAIN CIREBON, Sonic Boom Pesawat Tempur F16 TNI AU Pernah Bikin Geger Warga Kampar
Kalau disimulasikan, alat investasinya bersifat fixed rate, bisa kita perkirakan. Tapi jika kalau alat investasinya itu seperti saham atau reksadana yang bunganya tidak menentu, pasti hitung-hitunganya lain lagi.
Tapi lebih baiknya biar ada penjelasan secara detail, berkonsultasi ke ahli financial planner. Nah, dari situ baru diketahui, kira-kira untuk usia pensiun nanti, perlu uang berapa agar bisa tenang dan santai di masa tua.
Namun sekali lagi soal usia dan rejeki itu ranahnya Tuhan. Manusia hanya berencana.
Pengalaman menunjukkan, uang untuk hidup di masa tua sebenarnya tidak terlalu banyak asal bisa irit. Yang membuat mahal itu biaya tak terduga, misalnya ketika sakit. Apalagi di usia senja itu terlalu banyak penyakit kritis. Hal inilah yang membikin keuangan cepat amblas.
BACA JUGA:Mau Bisnis Bareng Pasangan, Tolong Dipikir Ulang, Belajarlah dari Ny Suharti
Karena itu yang perlu disiapkan bukan hanya uang buat hidup di usia pensiun, tapi juga uang jaminan kesehatan.
Makanya perlu juga jaminan asuransi sebelum kritis. Minimal BPJS. Tapi lebih bagus lagi kolau bisa asuransi lain yang lebih baik. Mencari asuransi yang bisa dipercaya juga sangat penting. (*)