Angin Nitrogen Mulai Diminati Pengendara

Sabtu 11-01-2014,14:22 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA – Dalam beberapa tahun terakhir, penyediaan angin nitrogen mulai diminati sejumlah pengemudi baik sepeda motor maupun mobil. Hal ini mengingat pemakaian konsumsi angin yang disuplai ke roda kendaraan lebih tahan lama. Menurut salah seorang teknisi kendaraan bermotor, Rusdi mengungkapkan, kondisi ban yang biasa pemakaiannya menggunakan nitrogen dinilai lebih awet ketimbang pada penggunaan angin jenis biasa. Pasalnya, kondisi ban akan relatif stabil karena tekanan ban saat gesekan dengan aspal atau jalan menjadi lebih kecil dan grip ban mencengkeram aspal itu cukup pas sehingga kondisi ban tidak mudah aus. “Kalau ban cepat mudah tipis karena pemakaian tidak normal atau ekstrim dan kadang-kadang tidak memakai standar yang tidak ditetapkan oleh pabrikan selama ini,” beber Rusdi, kemarin (10/1). Rusdi menjelaskan, pengguna kendaraan yang sering menggunakan nitrogen akan menjaga tekanan ban lebih stabil dan menjaga velg pada kendaraan lebih tahan lama karena terbebas dari karat. Namun, ia mengakui jika biaya pengisian nitrogen pada ban memang lebih mahal daripada mengisi angin biasa. Biasanya, untuk setiap pengisian nitrogen pada ban sepeda motor dikenakan biaya Rp5 ribu sampai dengan Rp6 ribu per satu ban. Adapun untuk mobil berkisar antara 10 ribu hingga 20 ribu per satu ban. “Pemakaian nitrogen pada ban motor seperti kalau kita menggunakan bensin jenis pertamax, meskipun mahal tapi manfaat yang dihasilkan cukup sepadan,” katanya. Ia mengakui, dari tahun ke tahun pemakai gas nitrogen ini semakin diminati sejumlah pengendara khususnya sepeda motor. Mungkin karena manfaat yang telah dirasakan sejumlah pengemudi saat melakukan aktivitasnya setiap hari dengan berkendara. Salah seorang pemakai angin jenis nitrogen, Tatang (41) mengungkapkan selama enam bulan terakhir pemakaian, dirinya mengaku kondisi kendaraan sepeda motornya lebih enak ditunggangi. Sebab, dengan kondisi tekanan angin pada ban bisa menyesuaikan konstruksi jalan yang akhir-akhir ini cenderung bergelombang dan berlubang. “Musim penghujan pasti banyak jalan yang berlubang. Tapi sejak beberapa bulan terakhir ini saya gunakan angin nitrogen, motor lebih nyaman dikendarai. Itu pun kalau kecepannya tidak melampaui 40 kilometer per jam. Kondisi shockbreaker pada motor juga tidak cepat mudah rusak,” tuturnya. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait