“Jangan pernah membanding-bandingkan... Kalau kita berbuat dan terus berkarya dengan apa yang kita miliki pasti akan berhasil”.
5. Menuju kalimat yang sama
"Bukankah kita sebagai muslim, ‘ta'alaw ila kalimatin sawa’. Menuju kepada kalimat yang sama. Lalu dengan yang bukan muslim, bukankah Rasulullah hidup berdampingan dengan Yahudi dan aman. Lalu dengan Nasrani dan juga aman. Dan bahkan dengan yang belum beragama apapun aman.
Panduanya satu frame: Piagam Madinah. Jika sudah begitu, tenanglah Dunia”.
BACA JUGA:VIRAL! Kembali Bikin Ulah, Oknum Polisi Gunakan Mobil Dinas dan Enggan Bayar Tol
6. Pengorbanan tak terbatas
“Ini adalah manifestasi dan bentuk sebuah pengorbanan. Dan pengorbanan kita ini takkan terbatas dengan suatu titik pencapaian. Katakanlah dengan izin Allah kita dapat menyelesaikan proyek pembangunan pendidikan di tempat ini, maka kita akan melangkah ke berbagai tempat sesuai dengan program yang kita tentukan bersama”.
7. Prinsip Ilahi mengatur negara
"Mengatur negara jangan dengan sekuler atau agama. Gunakan prinsip Ilahi bahwa tugas pemimpin negara adalah memakmurkan negaranya: mengenyangkan dan mengamankan rakyatnya. Tugas Tuhan dan tugas pemimpin di dunia ini sama, ‘fal ya'budu rabba hadzal bait: al-ladzi atha'mahum min ju'in wa amanahum min khaufin’. Itu tugas pemimpin”.
8. Indonesia harus kuat
“Karena Bangsanya cerdas, Bajik dan Bijak, mengusai sains dan Teknologi dan mencintai Negaranya”.
“Bangsa yang mengusai sains dan teknologi, bangsa yang sanggup mencintai negaranya dengan penuh tanggung jawab, mampu menciptakan perdamaian masyarakat dan negaranya”.
“Bangsa yang sanggup bergaul dengan bangsa-bangsa lain dengan peradaban yang tinggi”.
“Kita yakin, kesemuanya itu merupakan power suatu bangsa dan keistimewaanya. Dan itu pula yang menjadi ciri utama dan bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan YME, yang selanjutnya akan menjadi manusia dan bangsanya mulia disisi-Nya”.
9. Hilangnya nikmat lahiriah