INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang mengatakan, abrasi pantai di wilayah Kabupaten Indramayu, khususnya di wilayah Eretan-Kandanghaur sudah cukup parah.
Oleh sebab itu, Panji Gumilang mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk memperbaiki pantai, minimalnya di Eretan sampai Kandanghaur.
BACA JUGA:Terancam Abrasi, Panji Gumilang Usul ke Pemkab Indramayu untuk Menata Pantai Eretan-Kandanghaur
“Umpayanya Pemerintah Kabupaten Indramayu tidak ada anggaran untuk menata, bisa ajak swasta untuk menangani penataan pantai,” katanya dikutip dari video Channel YouTube Al Zaytun Official berjudul TAUSIYAH) MENGATASI ROB PANTAI UTARA PULAU JAWA.
BACA JUGA:Al Zaytun Seperti Negara dalam Negara, Syekh Panji Gumilang Bilang Begini, Simak Kata-katanya
Untuk tahap awal, lanjut Panji, tidak perlu panjang-panjang. Cukup 5 Km pantai yang dinilai paling kritis. “Jika hal itu banyak manfaatnya bisa ditambah,” tegasnya.
Disebutkan, apabila pemerintah daerah serius, jelas Panji, sesungguhnya tidak perlu mengajak swasta.
BACA JUGA:Konsisten Dorong Aspek ESG, Bank Mandiri Perkuat Kolaborasi dengan Volta, MCAS Group
Dia menghitung, apabila turap beton setinggi 20 meter persegi, harga satuan permeternya tidak lebih dari Rp 2,5 juta. Berarti 20 meter persegi, habiskan dana sebesar Rp 50juta.
“Kalau 1 Km berarti Rp50 milyar. Kalau 5 Km Cuma Rp 250 milyar,” ucapnya.
BACA JUGA:Proyek ke-5 Aeon Mall, Ada di Kota Deltamas Bekasi
Apabila Pemerintah Kabupaten Indramayu tidak punya anggaran, dia meminta untuk membuat sayembara ditujukkan kepada swasta.
“Setelah ditempuh, pemerintah tidak perlu mengeluarkan dana, cukup beri surat Hak Guna Usaha (HGU) kepada swasta . Itu bisa menjadi percontohan di Pulau Jawa,” ungkapnya.
BACA JUGA:NAH LOH! Kemenag Pun Tak Berani Bilang Al Zaytun Sesat, Cuma Bilang Tak Lazim
“250 milyar itu tidak ada apa-apanya, sambil merem itu. Jadi swasta punya tanggungjawab untuk menjaga pantai. Kalau 100 Km cuma Rp 5 trilyun, kasih HGU ke swasta,” tambah Panji.
Kalau satu swasta bisa menangani dan menimbulkan positif, bisa menjadi multiplier efect. “Ini usul kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu,” pungkasnya.