CIREBON, RADARCIREBON.COM - GOR Ranggajati menjadi tujuan dari safari politik Ganjar Pranowo ke Cirebon setelah selesai melakukan kunjungan ke Buntet Pesantren Sabtu 3 Juni 2023.
Yang istimewa, saat tiba di Ranggajati, Ganjar Pranowo tersebut disambut langsung oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran yang merupakan patih Kesultanan Kanoman.
BACA JUGA:Kapal Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu Jakarta, Begini Kondisi 55 Orang Penumpangnya
Ketika tiba di GOR Ranggajati, Ganjar Pranowo diberikan blangkon oleh Pengeran Patih Qodiran yang didampingi pimpinan Pondok Pesantren Al Jauhari Balerante, Sultan Kacirebonan, Abdul Gani, KH Abdul Hayi MAg Pondok Peantren Gedongan, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg dan beberapa tokoh seniman dan budayawan Kabupaten Cirebon.
Pemberian blangkon tersebut sebagai simbol Ganjar Pranowo diterima sebagai warga Kehormatan Cirebon.
BACA JUGA:Pecinta Durian Merapat! Berlibur di Bukit Perwira, Hanya 20 Km dari Pusat Kota Cirebon, Dijamin Puas
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyampaikan bahwa kunjungannya ke Cirebon adlaah kunjungan kesekian kalinya baik dalam kegiatan resmi maupun ketika hanya melintas saja.
Bahkan satu tempat yang nyaris tak pernah ia lewatkan adalah makan di empal gentong ketika berkunjung ke Cirebon.
BACA JUGA:Unggah Jadwal Timnas Indonesia vs Palestina, Erick Thohir Disinggung Kapan Naturalisasi Lagi
"Saya sudah sering ke Cirebon, sering sekali makan empal gentong, banyak kulinernya, ada juga nasi jamblang, saya paling suka ikan asinnya," ujarnya.
Ditambahkan Gubernur Jawa Tengah tersebut, Cirebon punya basis tradisi yang sangat kuat, seni dan budayanya sangat banyak.
Maka sudah selayaknya Cirebon menjadi Salah satu magnet kunjungan yang sektor pariwisatanya bisa sangat berpotensi.
BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Bangun Kapal-kapal Besar, Bakal 'Kuasai' Laut Indonesia
"Di Pariwisata itu sangat erat sekali kaitannya dengan seni budaya, tsemuanya bisa saling menunjang, tinggal disesuaikan dengan kondisi saat in, di mix dengan kemasan kekinian sehingga bisa dinikmati oleh semua lapisan termasuk yang milenial,” imbuhnya.
Ia juga berharap ada inovasi untuk produk kreatif seperti batik, ia sempat menghadiahi beberapa kenalannya dari luar Negeri yang datang ke Indonesia dengan batik.
Sayangnya kemasannya kurang menjelaskan isinya. Harusnya menurut dia, disetiap kemasan batik itu ada keterangan kisah dari latar belakang motif sejarahnya sehingga penguins atau pemakai batik tahu betul sejarah dan kisah Dari batik yang dipakainya.
BACA JUGA:2 SOSOK BERPENGARUH, Penyebab Timnas Argentina Terima Tantangan Indonesia
"Batik itukan ada filosofinya, kalau mau dibuat sebagai gift maka harus ada keterangannya, kisahnya seperti apa, dikemas dengan kemasan yang menarik.”
Sehingga tidak hanya mwnjual produk, batik bisa menjadi media edukasi terkait batik itu sendiri," bebernya.
BACA JUGA:BUKAN AMERIKA, Pusat Perkembangan Dunia versi Syekh Panji Gumilang
Eelama seharian penuh di Kota dan Kabupaten Cirebon, Ganjar pun membayangkan bisa dibuat festival Cirebon yang diagendakan bisa setahun sekali atau lebih yang didlaammya memuat banyak hal dari mulai kuliner, budaya, seni, kerajinan dan lain-lainnya.
"Cirebon itu menarik sekali, heritagenya ada, pagi waktu saya lari pagi banyak lihat tempat menarik, punya keraton, ada kuliner, kaya seni budaya, in modal penting, bisa dibuat festival Cirebon, minimal setahun sekali," ungkapnya. (dri)