Kemudian ia menciptakan sebuah tarian tradisional sebagai bentuk perlawanannya terhadap Kolonial Belanda. Tarian itu diberi nama Tari Glipang, lalu kesenian ini diturunkan dari generasi ke generasi sehingga menjadi sebuah tradisi.
Kali ini tari Glipang dibawakan oleh para penari pelajar Al-Zaytun kelas XI, Madrasah Aliyah Al-Zaytun.
Yang tergabung dalam seni tari tradisional KOSMAZ, Komite Olahraga dan Seni Ma'had Al-Zaytun. Dibawah bimbingan guru tari, Dra Ita Puruhitari
Namun kali ini tari Glipang dibawakan bukan berkisah tentang penjajahan. Malainkan tentang para pemuda yang merdeka ruh, merdeka fikir dan merdeka ilmunya.
BACA JUGA:Ide Konvoi Timnas Indonesia Jelang Laga, Tuai Kecaman
Mereka yang tengah bersemangat dan bergembira menyambut era blue economy yang tengah ditempuh Al-Zaytun. (*)