"Kapal nomor 3 ini anaknya Bahtera Nabi Nuh. Kalau kita sudah buat yang ketiga, berarti ada nomor 4 dan 5," tandas Syekh.
Sementara itu, melalui surat terbuka yang disampaikan kepada Syekh Panji Gumilang, Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan bahwa ukuran Bahtera Nabi Nuh tersebut sangat besar.
Berdasarkan ayat di dalam Alkitab, diperkirakan panjangnya sekitar 510 kaki dan tinggi 50 kaki.
"Itu berarti Bahtera Nuh memiliki panjang sekitar 1/2 dan 1/4 tinggi kapal pesiar terbesar di dunia per hari ini, Icon of the Seas, yang panjangnya 1.198 kaki," kata Connie.
BACA JUGA:Hadiri Harjad Majalengka, Ridwan Kamil: Berpotensi Jadi Pusat Ekonomi Baru di Jawa Barat
Dijelaskan Connie, kapal induk dan kapal pesiar kira-kira berukuran sama. Hanya beda kegunaan tentunya, satu untuk perang, satu lagi untuk bersenang-senang.
Kapal induk terbesar saat ini adalah kapal induk Gerald R Ford Class, yang memiliki panjang 1.106 kaki alias sedikit lebih kecil dari kapal pesiar terbesar di dunia, Icon of the Seas di atas.
Tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Connie kalau Mahad Al Zaytun berani dan bisa membuat kapal dengan ukuran tersebut.
Apalagi, tidak hanya membangun kapal. Tetapi sudah memiliki visi untuk mewujudkan blue economy. Konsep ini bagian dari menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
BACA JUGA:EDAN! Panji Gumilang Sudah Berfikir Tentang Konsep Pembangunan Indonesia di 2050
Hanya saja, Connie memperkirakan biaya pembangunan kapal seukuran Bahtera Nabi Nuh tersebut bakal tidak murah. Yakni sekitar Rp 1,7 triliun. Tentu dalam versi hitungannya.
Lalu, bagaimana dengan hitung-hitungan dari Syekh Panji Gumilang dan Mahad Al Zaytun soal biaya membangun kapal seukuran Bahtera Nabi Nuh? Sanggupkah dikerjakan? Tentu kita lihat saja perkembangannya.