Bahkan sebuah laporan Axios mengungkapkan, Gedung Putih menargetkan normalisasi dua negara itu, terjadi 6-7 bulan mendatang. Atau paling lama sebelum Pemilu di AS.
Berkali-kali pejabat AS melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Termasuk minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberikan pidato kepada kelompok lobi pro-Israel, Aipac. Dia mengatakan bahwa Washington berkomitmen pada kesepakatan normalisasi Saudi-Israel.
Selain soal Palestina, salah satu tuntutan Arab Saudi untuk normalisasi dengan Israel adalah jaminan keamanan dari AS. Juga bantuan dalam mengembangkan program nuklir sipil.
Akibat batalnya Arab Saudi menormalisasi dengan Israel, membuat Syekh Panji Gumilang gigit jari lagi.
BACA JUGA:MUI Membantah Mau Rebut dan Menutup Al Zaytun: Yang Punya Hak Menutup Pesantren adalah Pemerintah
Setelah usulannya tidak direspon Indonesia, kini Arab Saudi mempunyai sikap yang sama. Menolak normalisasi dengan Israel.
Berkali-kali Panji Gumilang meminta pemerintah Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Panji Gumilang menyebut keinginannya untuk mendorong normalisasi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel. Alasannya karena Israel adalah pusat perkembangan dunia.
Bahkan Panji Gumilang berkeinginan bicara langsung dengan Israel, meski bukan mewakili pemerintah tapi atas nama pribadi.
BACA JUGA:Soal Kisruh Pengadaan Antropometri, Nih Dengar Masukan dari KID Kabupaten Cirebon
Dia menilai lucu Indonesia sebagai negara besar, enggan mengakui Israel yang disebut sebagai negara pusat perkembangan dunia tersebut. (*)