TEGAS, Prabowo Ajak Bela Palestina ke Negara D-8

TEGAS, Prabowo Ajak Bela Palestina ke Negara D-8

Prabowo berbicara dalam KTT D-8 di The New Capital President Palace, Kairo, Mesir pada Kamis (19/12/2024). Foto:-Istimewa -Radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM – Presiden Prabowo Subianto dengan tegas ajak bela Palestina ke Negara D-8.

Menurut Prabowo, negara-negara D-8 harus bersatu. Tanpa persatuan dan kemampuan mengatasi perbedaan, lanjut Prabowo, tidak akan bisa kuat.

Hal itu dikatakan Presiden RI Prabowo Subianto di depan delegasi negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8. 

Prabowo meminta semua negara mengesampingkan perbedaan dan bersatu untuk kuat bersama membela Palestina.

BACA JUGA:Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Kemenhub Resmi Dibuka

BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Resmi Luncurkan Mangga Roman Ayu di Cirebon Agro Expo 2024

"Sekali lagi kita harus belajar dari situasi geopolitik yang terjadi di sekitar kita saat ini, tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan kita tidak bisa kuat. Kita bilang kita dukung Palestina tapi kalau kita lemah, bagaimana kita bisa dukung Palestina?" demikian dikatakan Prabowo dalam KTT D-8 di The New Capital President Palace, Kairo, Mesir pada Kamis (19/12/2024).

Ia menuturkan, D-8 merupakan blok ekonomi terbesar ketiga secara global dengan PDB gabungan sebesar 4,81 USD pada tahun lalu. 

Menurut PricewaterhouseCoopers (PwC), negara anggota D-8 akan masuk dalam peringkat 25 negara dengan perekonomian terbesar pada tahun 2050.

Lebih lanjut, ia menyoroti potensi ekonomi biru karena negara-negara D-8 dikelilingi Samudera Atlantis, Laut Mediterrania, Laut India, hingga Samudera Pasifik. 

BACA JUGA:Mengandung Kalori yang Cukup Tinggi, Batasi Konsumsi Kurma

BACA JUGA:Ada Beras yang Akan Dikenakan Tarif PPn 12 Persen Tahun Depan, Apa Itu?

Jika total nilai perikanan dunia mencapai US$600 miliar, maka blok ekonomi ini bisa menjadi yang terkuat di dunia.

"Untuk itu kita harus bersatu, kita harus bekerja sama untuk bersatu, kita harus hidup dibalik perbedaan yang ada, kita harus mencari kemaslahatan rakyat kita. Tanpa persatuan, tanpa integrasi kita akan lemah. Jika kita lemah, kita akan dieksploitasi itulah hukum sejarah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: