Tommy mencontohkan penayangan Final Liga Champions. Pihak UEFA memiliki regulasi tentang kamera yang harus disediakan oleh pihak ketiga untuk penyangan pertandingan.
Regulasi yang dimiliki UEFA tersebut, harus dipatuhi oleh pihak ketiga yang ditunjuk menjadi penyelenggara siaran.
"Pihak UEFA memiliki regulasi minimal 14 kamera di setiap pertandingan," ucap Tommy.
Pada pertandingan final Liga Champions tahun 2023, tim produksi menyediakan 42 kamera dengan 7 kamera type slow motion.
BACA JUGA:Messi Masuk Manifes Penerbangan dari Beijing ke Jakarta, Benaran Jadi ke Indonesia?
Menurut Tommy, hal tersebut harus menjadi contoh bagi tim produksi yang dipercaya menayangkan pertandingan di Indonesia.
Supaya hasil pertandingan yang dihasilkan untuk tayangan televisi, bisa sesuai dengan tampilan pertyandingan secara langsung di lapangan.
"Minimal regulasi yang diterapkan UEFA atau liga-liga top eropa diadopsi di Indonesia," pintanya.
Timnas Indonesia sendiri, akan menjalani pertandingan FIFA matchday kedua lawan Argentina pada 19 Juni 2023.
BACA JUGA:Ketua PBNU Turun Gunung, Sebut Panji Gumilang Meresahkan, Pernyataan Ini yang Disoroti
Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta ini, kemungkinan besar kembali ditayangkan oleh RCTI.
Untuk mendapatkan tayangan maksimal, kamera seharga Rp1 miliar, kemungkinan kembali akan dioperasikan.*