Informasi itu, diterima pada hari Selasa. Disebutkan bahwa yang akan mendemo 3 ribu orang. Tentunya jumlah yang sangat besar.
“Dalam hati syekh, itu sesuatu yang tidak mungkin untuk lingkungan Indramayu. Pasti akan didatangkan dari berbagai daerah,” katanya.
Tidak lama kemudian, syekh menggerakan ‘intel’ yang bukan orang mahad untuk melakukan profiling siapa yang akan melakukan demo tersebut.
“Kita pelajari dari mana nama ini. Oh orang Pantura. Intel syekh kita suruh jalan. Kita tengok di mana rumahnya. Intel syekh ini pengusaha di Jakarta. Punya rumah di Pantura. Istrinya juga di Pantura,” ungkapnya.
BACA JUGA:Saat Wakil Bupati Cirebon Dicecar Jaksa KPK Soal Aset Sunjaya, Begini Jawabannya
Tak lama kemudian, pentolan yang akan demo tersebut diketahui identitasnya. Termasuk alamat rumah hingga orang tuanya.
“Aku sudah tahu di mana rumahnya. Aku sudah ketemu orang tuanya. Dikirimkan lah potret. Tapi yang bersangkutan sedang berkoordinasi di Bandung,” sebut syekh menirukan ucapan intel tersebut.
Mendapat informasi itu, syekh memerintahkan Ustadz Halim selaku tim LKM agar membuat surat pemberitahuan bahwa LKM Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun Indonesia memberitahukan kepada kepolisian akan dengan suka cita menyambut demonstran yang jumlahnya hanya 3 ribu.
“Surat dikirim dan diterima itu Selasa malam. Ternyata pihak kepolisian menganggap serius. Karena surat yang kita kirimkan, diperkirakan 10.000 orang yang meyambut mereka,” bebernya.
Jumlah massa tersebut sempat membuat polisi balik bertanya, apakah benar yang dikerahkan sampai 10.000 orang?
“Itulah menjadi sesuatu yang sedikit membuat pemikiran bagi kepolisian. Ditanya, ini benar? Apa yang selalu kami lakukan, antara omong dan laku satu. Laksana keping koin,” katanya.
Akhirnya pada hari H pelaksanaan demo dari Forum Indramayu Menggugat, massa yang menyambut justru lebih banyak baik dari Al Zaytun maupun mereka yang berdatangan ke Indramayu.