Kemudian Syekh Al Zaytun berpesan kepada pihak kepolisian, sekaligus berterima kasih karena telah mengamankan demo tersebut.
"Yang lebih lagi kepada kepolisian, jangan merasa kena prank. Walaupun telah di-prank, sehingga mengerahkan 1.200 personel. Terima kasih kepada polisi, ucapkan alhamdulillah," tandasnya.
Bahkan, jumlah massa yang datang tersebut juga bercampur dengan rombongan salawat dan pekerja sound system.
"Yang sisanya itu, rombongan tukang salawat dan sound system. Inilah teror namanya. Nakut-nakutin. Sampai polisi pun kena prank," ungkapnya.
BACA JUGA:Tudingan Al Zaytun Sesat dan NII Tidak Berdasar, Hasil Penelitian MUI Hanya Berdasar Rumors
"Bahasa apa prank itu? Syekh ikut-ikut saja. Polisi datang dengan pasukan brimob, gegana. Kawat berduri. Supaya pasukan Al Zaytun itu, tidak keluar," imbuhnya.
Ditambahkan syekh, dirinya melihat satu per satu mereka yang melakukan demo dan mengingat pula wajah maupun namanya.
"Syekh melihat, satu per satu orang yang teriak-teriak. Wajahnya dan namanya. Jadi, lawyer laporkan. Teroris itu. Dikumpulkan kekuatan polisi 1.200 personel," tegasnya.
Laporan tersebut akan dibuat, karena pihak yang melakukan demo menyebarkan teror dengan membuat pemberitahuan dengan akan mendatangkan 3.000 orang.
"Dari TNI pun berdatangan, tapi agak jauh. Jadi semua kena prank. Syekh dari awal sudah yakin tidak akan," tandasnya.