INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Meski saat ini Pondok Pesantren Al Zaytun sedang didatangi sejumlah pihak yang ingin melancarkan aksi demonstrasi. Tapi, warga disekitar tenang-tenang saja.
Hal ini diketahui dari cerita dan catatan Sumarti warga Babakan Jaya Gabus Wetan, Indramayu yang juga sebagai wali santri Pondok Pesantren Al Zaytun.
BACA JUGA:Wagub Uu Tinjau Pelaksanaan PPDB SMA Negeri 1 Indramayu, Nih Hasilnya…
Sumarti mengatakan, Al Zaytun tidak pernah akan goyah terhadap hiruk-pikuk dan berbagai tuntutan di luar pondok.
“Visi misi mulia lembaga sekelas Al Zaytun, berdasar kesimpulan saya sebagai Wali Santri Pribumi asli Indramayu, bahwa Al Zaytun tidak akan goyah atau bergeming,” ungkap Sumarti.
BACA JUGA:Ramai Diperbincangkan, Inilah Perbandingan Harga Pasaran Asnawi Mangkualam dengan Alejandro Garnacho
Tak goyah dari apa? “Dari berbagai ucapan mereka yang belum mumpuni dalam memahami tujuan Allah SWT dalam mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil 'alamiin," sebut Sumarti.
Sumarti pun maklum akan level-level keilmuan orang yang tidak suka, dalam memahami Mahad Al Zaytun.
Sebab menurutnya, ukuran orang berilmu sejati mengaplikasikan Al Qur'an dalam realitas kehidupan ini harus berdasarkan pada empat siklus. Yakni: tadarus, tadabur, tafakur dan tabayyun.
Karenanya, lanjut dia, jika belum berproses dalam empat siklus tersebut, maka mustahil mampu mengimbangi langkah-langkah dan pola pikir maju dari Al Zaytun dan warganya.
BACA JUGA:LIHAT! Massa Pendukung Al Zaytun Mulai Berdatangan, Mobil-mobil Masuk ke Area Ponpes
Dia menyebut bahwa warga Al Zaytun itu sudah jauh 10 kali lipat lebih maju secara peradabannya. “Dari pada kami warga sekitar. Saya harus jujur akui,” tandasnya.
Dia membocorkan cara bisa menembus Mahad Al Zaytun. Menurutnya pondok pesantren ini ini hanya bisa ditembus dengan akal sehat, hati yang bersih dan objektif serta kecerdasan logika ilmu pengetahuan dalam mengimbanginya.
BACA JUGA:Kawal Demo Al Zaytun, Polres Indramayu Kembali Turunkan 1.200 Personil, Bakal Ada Penutupan Arus
“Catatan saya pribadi, sepanjang seorang masih bercokol di hatinya sifat-sifat iri, dengki, dendam, dongkol, hobi menghujat, memfitnah, enggan/gengsi akui kelebihan orang lain, dan sederetan sifat negatif laiinya, dijamin makin tampak kebodohannya,” tulis dia lagi.
Dia pun mengakhiri unggahannya dengan mengajak semua sadar akan hal tersebut.. “Yuk kembali ke jalan Allah, cintailah sesama. Tebarlah manfaat kebaikan di bumi Allah ini. Stop saling fitnah,” begitu dia mengakhiri unggahannya itu.
Seperti diketahui, Mahad Al Zaytun bakal kembali menghadapi aksi demo pada Kamis, 22 Juni 2023 dan akan kembali mengerahkan massa sejumlah 20.000 orang termasuk di dalamnya wali santri. (*)