INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Mahad Al Zaytun sedang bertubi-tubi dihujani polemik dan kontroversi, namun pendaftaran santri baru tetap dibuka dan peminatnya banyak, tentu hal itu mengherankan.
Pendaftaran santri baru Mahad Al Zaytun itu, dibuka bertepatan dengan adanya aksi demo yang dilakukan. Para santri dan wali santri tersebut datang setelah sebelumnya mendaftar secara online.
Belum diketahui jumlah persisnya. Namun diantara meraka datang menggunakan bus dan masuk dari pintu gerbang selatan.
Soal minat masuk Al Zaytun ini, juga seperti tidak surut. Padahal sudah ada 2 rekomendasi yang disampaikan oleh lembaga seperti PWNU Jawa Barat dan MUI Indramayu.
BACA JUGA:WADUH! 5 Perusahaan Laporkan Mantan Direktur KIC ke Polisi Karena Merasa Ditipu
Hasil Bahtsul Masail LBM PWNU Jabar misalnya, menyimpulkan bahwa hukum memasukan anak ke Al Zaytun haram. Sedangkan MUI Indramayu merekomendasikan agar orang tua tidak memasukan anak ke pondok pesantren asuhan Syekh Panji Gumilang.
Namun, dua rekomendasi itu, sepertinya tidak berpengaruh bagi wali santri untuk memasukan anaknya ke Mahad Al Zaytun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Para santri dan wali santri itu, datang dari berbagai daerah. Bahkan ada yang datang menggunakan bus, dan masuk ke dalam kawasan pondok pesantren di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu itu.
Ketua Pelaksana Penerimaan Santri Baru (PSB) Al Zaytun, M Iqbal Aulia S Sos mengungkapkan, penerimaan santri meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
BACA JUGA:PT CItra Bakal Sambangi Gudang Milik Suhaeli, Inilah yang Akan Dilakukan
Karena sedang berlangsung demo dari Solidaritas Dharma Ayu, para santri tersebut tidak dilewatkan dari gerbang utama. Tapi dari sebelah selatan.
"Untuk teknis atau alurnya, para calon santri masuk lewat gate selatan dan diarahkan untuk menurunkan barang," kata Iqbal, seperti dilansir radarcirebon.com dari Publikasi Mahad Al Zaytun.
Untuk bisa masuk dalam kampus, dilakukan juga serangkaian tes. Santri bersama wali santri melakukan tes swab dan urine. Setelah itu, biodata dan melengkapi persyaratan.
"Setelahnya baru tes kesehatan yang dilakukan di gedung. Pemeriksaan meliputi fisik, thorax dan penyakit lainnya," kata Iqbal.
BACA JUGA:Soal Panji Gumilang, Menko Polhukam Mahfud MD Bilang Begini