SBY Luncurkan “Selalu Ada Pilihan”

Sabtu 18-01-2014,10:14 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Setelah sempat tertunda, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya meluncurkan buku karyanya yang berjudul “Selalu Ada Pilihan” di Jakarta Convention Center (JCC). Buku setebal 824 halaman itu memuat catatan pribadi dan pengalaman Presiden SBY selama memimpin Indonesia pada periode 2004 hingga 2013. Presiden SBY mengaku mengumpulkan catatan-catatan untuk bukunya itu di banyak waktu senggang, dan menulis sendiri buku itu saat subuh, menjelang tidur dan dalam perjalanan udara. “Saya berjanji tidak akan pidato politik, saya berbagi cerita saja tentang mengapa saya menulis buku ini, untuk siapa buku ini, dan apa saja yang ada dalam buku ini,” papar SBY dalam pidatonya di JCC, kemarin. SBY menuturkan, awal mula dirinya tergerak untuk menulis buku pada awal 2009. Kala itu ketika di Cikeas, rekan-rekannya meminta dirinya agar menulis buku. Tujuannya, agar rakyat tahu kebijakan pemerintah serta pemikiran-pemikiran pribadinya. Namun, hal tersebut baru mulai diwujudkannya 3,5 tahun kemudian, tepatnya pada akhir 2012. “Saya ingat yang disampaikan teman-teman itu, sebaiknya saya sampaikan lewat buku. Sejak itu, saya putuskan persiapkan buku dengan mengorbankan waktu senggang saya yang terbatas,” paparnya. SBY mengaku mengumpulkan catatan-catatan untuk bukunya tersebut di saat subuh, menjelang tidur, dan di tengah perjalanan udara dengan dukungan orang-orang terdekat. Presiden RI keenam itu menuturkan bahwa buku tersebut bukan sebuah otobiografi atau memoar politik. Buku tersebut juga bukan sebuah text book yang sarat dengan teori, seperti teori politik, ekonomi dan demokrasi. Dia juga menekankan, buku tersebut tidak bertutur tentang cara-cara memenangi pilpres. Karena itu, dia menegaskan bahwa buku tersebut tidak ditujukan kepada capres-capres yang akan berkompetisi pada pesta demokrasi mendatang. “Saya tidak setuju jika buku itu diserahkan simbolik kepada Capres yang akan bertanding di medio tahun ini. Saya tidak mau karena mereka pasti tersinggung,” ujarnya. SBY melanjutkan, sesuai judul bukunya, pihaknya hanya berusaha menyampaikan jalan pikirannya bahwa dalam hidup selalu ada pilihan. Karena itu, jika ditanya kepada siapa buku tersebut ditujukan, dia menjawab buku tersebut didedikasikan kepada siapa saja yang berniat membaca buku tersebut. “Apapun profesinya, terutama buku ini saya persembahkan bagi pecinta demokrasi dan pemimpin Indonesia mendatang,” lanjutnya. Secara garis besar, buku “Selalu Ada Pilihan” memberikan informasi kepada publik mengenai sosok seorang pemimpin negara. Melalui buku ini, SBY juga berbagi suka dan duka selama menjalankan tugas negara. “Anggaplah buku ini hak jawab saya terhadap gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah yang saya alami selama memimpin lebih dari sembilan tahun ini,” imbuhnya. Dalam peluncuran buku tersebut, SBY memberikan 20 buku secara simbolis kepada para tokoh yang mewakili kalangan pejabat, pebisnis, penulis buku, hingga olahragawan. Diantaranya, penulis buku Alberthiene Endah, motivator perempuan Merry Riana, Mendagri Gamawan Fauzi, pesepakbola Bambang Pamungkas, Menparekraf Mari Elka Pangestu, ketua KEN Chairul Tanjung, dan Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepanji. (ken)

Tags :
Kategori :

Terkait