Wartawan radarcirebon.com yang ada di lokasi melihat sendiri, bagaimana promosi hal negatif dilakukan dengan sangat bebasnya.
Bahkan sejumlah wanita dengan baju seksi dan dandanan menor ikut menyaksikan adanya aksi demo ke pondok pesantren yang dipimpin Syekh Panji Gumilang tersebut.
Dan selama ada aksi demo tersebut, menariknya kafe-kafe yang ada di Cilege Indah memilih untuk tutup sementara.
"Jual ciu, miras, kupon hadiah, nomor undian," demikian tertulis pada salah satu pintu dari rumah yang ada di Cilege Indah.
BACA JUGA:Prajurit TNI di Kuningan Penghasilan Miliaran, Bisnis Alat Khitan Ekspor ke 62 Negara
CI berada di Desa Cilege, Kecamatan Kroya. Lokasinya berada di perbatasan dengan Kecamatan Gantar.
Pemerintah Kabupaten Indramayu, sebenarnya sudah beberapa kali akan melakukan penggusuran. Namun, tetap saja kegiatan prostitusi hingga jual beli miras masih ada.
Lokalisasi di CI sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1983. Kemudian berkembang pada tahun 1990 dengan berdirinya beragam kafe yang menjual ciu hingga miras lainnya dan semakin marak sekitar tahun 2000-an.
Keberadaan Cilege Indah tentu menjadi kontras dengan kemegahan dari Mahad Al Zaytun yang berlokasi dalam beberapa ratus meter saja dari tempat prostitusi yang diklaim terbesar di Indramayu itu.