INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Civitas Mahad Al Zaytun merasa pemerintah sudah dzalim kepada mereka, dan para santri.
Pasalnya, fitnah yang berseliweran di media sosial seolah-olah dipelihara. Bahkan dilakukan pembiaran atas beragam tuduhan tidak berdasar.
Bahkan, laporan polisi terhadap terlapor penyebar fitnah tersebut, belum ditindaklanjuti oleh kepolisian. Sebaliknya, Syekh Panji Gumilang sudah diproses pemeriksaan meski baru ditahap penyelidikan.
Yang membuat wali santri hingga civitas kecewa, justru pemerintah seperti sudah mengungkapkan adanya gambaran vonis untuk Syekh Panji Gumilang.
BACA JUGA:4 Gejala Serangan Jantung yang Jarang Diketahui, Perhatikan!
Misalnya dengan menyatakan bahwa Syekh Panji Gumilang akan diproses hukum, dipisahkan dari Al Zaytun hingga membina lembaga pendidikan itu.
Karena itu, para wali santri hingga civitas pun riuh berbicara di media sosial mengungkapkan pendapatnya dan menyebut pemerintah sudah dzalim.
"Terlalu. Akan ada hukum-hukum baru di negara Indonesia: Penyitaan agama, pemblokiran pendidikan," demikian dituliskan salah seorang civitas berinisial DC.
Menurutnya, modus yang dijalankan saat ini adalah menguasai lahan dengan cara memboikot asupan makan santri dan semua yang berkaitan dengannya.
BACA JUGA:Claudia Scheunemann Jadi Pemain Terbaik dan Top Score Piala AFF Wanita U-19 2023
Kemudian terjadi pembiaran dan pemeliharaan fitnah dengan membiarkan tanpa tanggapan dan respons laporan para orang tua santri ke kepolisian.
Terutama laporan atas tindak fitnah dan ujaran kebencian dari Ken Setiawan dan Herry Pras. Kemudian memelihara DPO dengan skenario keji dan pertunjukan kemunafikan.
"Ya Allah, kami serahkan urusan yang tiada mampu kami upayakan. Laa hawla walaa quwwata illa billaah. Kami berlindung kepada Mu Yaa Allah, atas perbuatan dan kekejian manusia dholim," tulisnya.
"Yaa Allah, jaga dan lindungi santri santri MAZ serta seluruh yang berkaitan dengannya. Juga berikan kesehatan yang paripurna kepada Syekh Al Zaytun beserta seluruh eksponen dan guru-guru serta semua karyawan di MAZ," imbuhnya.
BACA JUGA:Bisa Sebabkan Kanker, WHO Batasi Konsumsi Harian Pemanis Buatan