JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Pemerintah terus berupaya mempercepat eliminasi penyakit tuberkulosis (TBC) di Tanah Air.
BACA JUGA:Sisa Masa Jabatan Tinggal 7 Minggu Lagi, Ridwan Kamil Pamit ke Warga Cirebon Timur
BACA JUGA:Ada Pernyataan Bijak dari Susno Duadji Terkait Polemik Panji Gumilang dan Al Zaytun, Silahkan Simak!
BACA JUGA:Sempat Gugup, Cakra Khan Berhasil Buat Juri America's Got Talent 2023 Terpukau
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, upaya tersebut dilaksanakan melalui berbagai langkah.
Mulai dari menggencarkan surveilans atau deteksi, pengobatan, sampai pemberian vaksin.
Saat ini Indonesia menjadi negara dengan pengidap TBC terbesar kedua di dunia setelah India dengan jumlah kasus diperkirakan mencapai 969.000.
"Di Indonesia diestimasi setiap tahun ada 969.000 masyarakat kita yang terkena TBC dan sampai sebelum Covid-19 paling banyak bisa teridentifikasi 545.000-an,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 18 Juli 2023 lalu.
BACA JUGA:Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Minta Panji Gumilang Segera Dihukum Mati, Kapuspen: Hoax
BACA JUGA:PWI Jabar Gelar UKW di Cirebon, Ridwan Kamil: Penting Bagi Wartawan Agar Bisa Naik Kelas
“Jadi sisa 400.000 itu nggak terdeteksi, padahal ini penyakit menular, bisa menular ke mana-mana," sambungnya.
Karena itu, menurutnya, pemerintah sejak akhir 2022 sudah melakukan akselerasi pendeteksian sehingga saat ini bisa mendeteksi sekitar 720.000 pengidap dari sebelumnya hanya sekitar 540.000.
Menkes pun berharap angka itu dapat naik menjadi 90 persen dari estimasi 969 ribu pengidap TBC.
"Sekarang dengan agresivitas dari program pemerintah, naik, yang ketemu atau yang terdeteksi naik menjadi 720 ribu,” ucapnya.
“Kita harapkan sampai 2024 nanti 90 persen dari estimasi yang 969 ribu bisa ketemu atau bisa terdeteksi," pungkasnya. (*)