JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Perkembangan infrastruktur di Jawa Barat (Jabar) dan meningkatnya konektivitas dengan DKI Jakarta, membuat persaingan antar bandara kian sengit.
Penerbangan Bandara Husein Sastranegara yang bakal pindah ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, tidak menjamin penumpang dari Bandung bakal beralih.
Justru keberadaan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berpotensi membuat Bandara Halim Perdana Kusuma bakal menjadi saingan dari BIJB Kertajati.
"Jangan lupa, Kereta Cepat Jakarta Bandung akan dioperasikan Agustus. Itu juga akan memangkas waktu tempuh dari Bandung ke Jakarta," kata Pemerhati Penerbangan, Alvin Lie, kepada radarcirebon.com, Kamis, 20, Juli 2023.
BACA JUGA:Jalan Tol Indramayu - Kertajati Sudah Masuk Perpres, Perencanaan Dimulai Tahun Ini
Alvin menegaskan, keberadaan Stasiun Kereta Cepat ada di dekat Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sehingga waktu tempuh dari Bandung pun menjadi lebih singkat. Kurang lebih sama dengan ke Kerajati di Majalengka.
"Jangan lupa, stasiun kereta cepat ada di Halim. Ini perlu jadi perhatian, apakah hal seperti ini, akan menambah beratnya persaingan antara Bandara Kertajati, Halim Perdana Kusuma dan Soekarno Hatta," katanya.
Diungkapkan Alvin Lie Bandara Kertajati ini, sudah 2 kali diupayakan untuk dihidupkan yakni ketika pertama kali dibuka airline harus pindah. Tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai, dan airline berguguran.
Kemudian tahun 2019 dihidupkan lagi. Bahkan ada Bus Damri gratis dari Bandung. Tapi tidak bertahan lama. Warga Bandung justru pindah menggunakan Bandara Soekarno Hatta.
BACA JUGA:Kenangan Terakhir Vina dan Eky Sebelum Jaid Korban Geng Motor Cirebon, Akan Ditayangkan Dalam Film?
Pemerintah, kata Alvin, melihat setelah Jalan Tol Cisumdawu beroperasi, akan memudahkan warga Bandung terbang dari Kertajati. Tetapi, hal tersebut belum tentu terwujud.
"Saya tidak terlalu yakin dengan ditutupnya Bandara Husein, akan serta merta penumpang pindah ke Bandara Kertajati. Tidak menutup kemungkinan, mereka pindah ke Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Soekarno Hatta," tandasnya.
Sebab, sambung Alvin, pilihan airline dan jadwal lebih banyak. Di samping itu, ekosistem di Bandara Kertajati sejak bertahun-tahun tidak diperkaya.
"Masih jauh ketinggalan, misalnya untuk hotel, tempat makan, tempat belanja dan sebagainya. Belum lagi angkutan dari dan ke Bandung, apakah ada taksi yang mangkal di Kertajati atau tidak," katanya.
BACA JUGA:Mengejutkan, Aktivis Yahudi Hadir di Al Zaytun