Melalui racikan tangan Johar, makanan yang diolah di dapur Al Zaytun harus terdiri dari bahan-bahan yang sudah terjamin.
Bahan-bahan tersebut, harus terjamin dari tingkat kebersihan dan mutu kandungan gizi.
Di Al Zaytun sendiri, para santri tidak diperkenankan untuk membeli makanan dari luar area pondok. Semua kebutuhannya sudah disediakan oleh pihak yayasan.
Johar yang ditugasi sebagai penanggung jawab bagian kitchen ini, sudah mengabdi di Al Zaytun selama 24 tahun.
BACA JUGA:Pengedar Sabu Ditangkap di Dekat Pasar Darurat Kuningan, Dapat Barang dari Pemasok di Pulogadung
"Sejak tahun 1999 saya mengabdi di sini (Al Zaytun)," sebutnya.
Selain membuat roti untuk makanan pokok, dapur Al Zaytun juga menerima makanan pesanan dari para santri.
Makanan yang dipesan bisa berupa kue ulang tahun atau nasi tumpeng.
"Jadi santri tinggal pesan jika ada yang ulang tahun," kata Johar dikutip dari SuaraTapian TV.
BACA JUGA:Residivis Asal Cilowa Kedapatan Bawa Narkoba Jenis Sabu, Ditangkap di Perempatan Jalan Baru Kuningan
Dalam kesempatan tersebut, rombongan dari Galaruwa mengunjungi dapur pembuat roti gandum.
Galaruwa adalah singkatan dari Penjaga Pancasila Zamrud Khatulistiwa.
Merupakan sebuah nama organisasi masyarakat yang dipimpin oleh Ir Santiamer S Halolo sebagai Ketua Umum.
Mereka berkunjung dan diterima Panji Gumilang setelah Al Zaytun menjadi bahan perbincangan.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Resmikan BRT Koridor 2
Sambil mencicipi roti gandum bikinan Johar, salah seorang anggota Galaruwa memberikan pujian atas usaha Al Zaytun untuk memenuhi kebutuhan santri.