Khusus untuk Tol Cisumdawu, Kang Emil mengaku, dirinya banyak memberikan masukan tidak hanya dalam administrasi tetapi juga teknis.
“Bedanya, saya insinyur. Saya kalau ngecek Cisumdawu suka ikutngasih gagasan keinsinyuran. Cisumdawu itu, isunya 2. Pertama pembebasan lahan penuh dinamika. Kedua, tanah yang banyak airnya,” katanya.
Maka dari itu, pembangunan Tol Cisumdawu sangat lama meski hanya 61,6 kilometer. Mengingat msalahnya bukan hanya pembebasan lahan. Tapi membuat infrastruktur tol di daerah yang banyak air.
BACA JUGA:Waspada! Aksi Curanmor di Sindangwangi Majalengka Marak, Siskamling Diperketat
"Lewat sini banyak air muncrat. Lewat sini ada mata air. Makanya Jawa Barat banyak ci-nya. Ciamis, Cimahi, Cigadung," katanya.
Dalam perjalanan, sambung Kang Emil, rute dari Tol Cisumdawu juga banyak berkelok. Sebab, hal tersebut juga memperhatikan faktor teknis.
“Dalam proses engineering itu, banyak memberikan masukan. Jadi tidak hanya administratif,” paparnya.
Terkait rencana pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung tahap kedua yakni ke Kertajati sampai ke Surabaya tentu akan sangat dinantikan, sekaligus mendukung akses ke BIJB.