Usai melakukan tapa, Ki Danuarsih menemukan pohon sejenis gadung dan ternyata setelah digali terdapat sebuah bagang yaitu gong kecil atau bareng.
Gong penemuan tersebut kemudian diberi nama Goong Sekar Gadung dan disimpan di bukit tempat dirinya bertapa.
Kurun waktu cukup lama, pada suatu hari ada kejadian aneh, gong tersebut dikerumini oleh binatang aneh (semacam tawon).
BACA JUGA:Dibalik Cerita Mistis, Keindahan Curug Bidadari di Pekalongan
Ki Danuarsih terkejut dan heran karena belum pernah melihat binatang seperti itu sebelumnya.
Kemudian Ki Danuarsih memohon petunjuk kepada Sang Pencipta, tiba-tiba terdengar suara tanpa wujud yang berbunyi, binatang itu bernama 'kamarang'
Yang selanjutnya sebutan kamarang itu dijadikan nama desa yang menjadi asal usul Desa Kamarang.
Setelah itu, Ki Danuarsih kemudian membuat sebuah sumur yang diberi nama Sumur Kejayaan.
BACA JUGA:Menjadi Kesayangan Sunan Gunung Jati, Nyi Mas Gandasari Diberi Hadiah Pedukuhan
Keberadaan Sumur Kejayaan sampai sekarang menjadi keramat, diyakini bisa membawa keberkahan atau keselamatan bagi yang menggunakan airnya.
Kini, Sumur Kejayaan menjadi bukti petilasan Ki Danuwarsih dengan nama Pedukuhan Cirebon Sumur Kejayaan.
Setelah Ki Gedhe Alang-alang wafat, tongkat kepemimpinan Desa Caruban digantikan oleh Raden Walang Sungsang.
Raden Walang Sungsang diberi gelar Pangeran Cakrabuana yang kemudian membangun keraton pertama yaitu Keraton Pakung Wati (sebelum Keraton Cirebon) .
BACA JUGA:Arti Mimpi Gigi Copot Tak Main-main, Pertanda Baik atau Buruk?
Atas perintah Pangeran Cakrabuana, Goong Sekar Gadung kemudian disimpan di Keraton Pakung Wati untuk dirawat.
Hingga kini, Goong Sekar Gadung tersimpan di Museum Keraton Kasepuhan Cirebon, dan setiap menjelang Maulid Nabi, selalu dibersihkan bersama pusaka-pusaka lainnya.