JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI telah mengumumkan status terbaru bandara-bandara di Indonesia. Salah satunya Bandara Husein Sastranegara di Bandung.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, melalui laman resminya pada Sabtu, 5 Agustus 2023, menyebutkan kategori Bandara Husein Sastranegara, sebagai bandara domestik.
Artinya, Bandara Husein Sastranegara sudah tidak lagi melayani rute penerbangan internasional.
Padahal, sebelumnya Bandara Husein Sastranegara melayani dua penerbangan internasional, yakni Maskapai AirAsia yakni Bandung – Kuala Lumpul (KU) dan Bandung - Singapura.
BACA JUGA:20 Mahasiswa 'Turun Gunung' Melalui Program Perguruan Tinggi Mandiri Membangun Desa
Saat ini, satu-satunya penerbangan yang dapat dilanjutkan ke luar negeri hanya Bandung – Batam yang dioperasikan oleh Maskapai Super Air Jet.
Bandara Husein Sastranegara tidak sendiri, di Pulau Jawa ada juga bandara yang nasibnya sama, yakni Bandara Banyuwangi di Jawa Timur.
Kemudian, di luar Pulau Jawa ada juga Bandara Maimun Saleh, Sabang (Aceh), Bandara RHF Tanjungpinang (Kepulauan Riau) dan Bandara Radin Inten II (Lampung).
Juga Pattimura di (Maluku), Frans Kaisiepo (Biak) Banyuwangi (Jatim), Husein Sastranegara (Bandung) dan Mopah (Merauke).
BACA JUGA:Tidak Kalah dengan Eropa, Amerika dan Afrika, Inilah Bangunan Kuno Tertinggi di Asia Tenggara
Usulan tersebut baru ditegaskan kembali oleh Presiden Joko Widodo pada 31 Januari 2023. Pria yang akrab dipanggil Jokowi ini akan memangkas Bandara Internasional menjadi 15 saja.
Penegasan Presiden Jokowi ini, disampaikan Presiden Jokowi saat rapat bersama Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan, pelaku industri pariwisata saat itu.
Sebenarnya sudah lama Bandara Husein Sastranegara telah masuk ke dalam daftar delapan bandara turun kelas di Indonesia. Yakni pada tahun 2020 lalu.
Dalam pengumuman itu, dari 340 bandara, di Indonesia hanya ada 32 bandara internasional. Sisanya sebanyak 308 bandara hanya melayani rute domestik. Salah satunya adalah Bandara Husein Sastranegara.
BACA JUGA:Kapal Titanic Dibuat Hanya Karena Adu Gensi Para Kapitalis?
Turun kelasnya Bandara Husein itu tertera dalam surat usulan DJPU kepada Menteri Perhubungan pada Juli 2020.
Surat bernomor Au.003/1/8/ORJU.DBU-2020, bukan hanya Bandara Husein Sasatra negara saja yang turun kelas.
Tetapi memuat rincin bandara yang diusulkan untuk diubah statusnya dari bandara internasional menjadi domestik.
Hadirnya Bandara Kertajati Majalengka
Bisa dibilang Bandara Internasional Husein Sastranegara sudah turun kelas menjadi bandar udara domestik.
Apalagi pada Oktober 2023 nanti, di mana Bandara Husein Satranegara akan dilakukan penataan rute bersama Bandara Kertajati.
BACA JUGA:Legenda Nyi Ratna Herang, Putri Raja yang Mati Karena Kejaran Kakak Ipar
Sehingga seluruh penerbangan pesawat jet akan dialihkan ke Bandara Kertajati dan hanya disisakan pesawat propeller atau baling-baling dengan rute Bandung – Yogyakarta transit Surabaya.
Di sisi lain, hal ini menjadi kabar baik bagi BIJB Kertajati di Majalengka. Bandara terbersar nasional nomor dua di Indonesia ini yang akan mengganti peran bandara Husein. Melayani rute penerbangan internasional.
Seperti dijanjikan Presiden Joko Widodo, BIJB Kertajati itu akan mulai optimal direncanakan pada Oktober 2023.
Hal itu disampaikannya ketika meresmikan Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisundawu) beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Klarifikasi dari National Miss Universe Indonesia Terkait Adanya Laporan Dugaan Pelecehan Seksual
Dengan turun kelasnya Bandara Husein dan dioperasionalkan total Jalan Tol Cisundawu, menjadi langkah awal optimalisasi Bandara Kertajati.
Kemudian Bandara tersebut juga sudah melayani penerbangan Internasional. Walau untuk sementara baru dari Kertajati menuju Kuala Lumpur Malaysia, dan sebaliknya.
Minggu ini juga sudah berjalan penerbangan internasional Kertajati – Jeddah, Arab Saudi dan sebaliknya. Rute ini dikhususkan untuk para jemaah yang ingin beribadah umrah. (*)