3. Terowongan Sasaksaat
Terowongan Kereta Api Sasaksaat ini berada di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Terowongan ini membelah perbukitan Cidepong, berdekatan dengan Stasiun Maswati dan Stasiun Sasaksaat.
Terowongan Sasaksaat yang memiliki panjang 949 meter. Terowonhan ini masih merupakan salah satu terowongan aktif terpanjang di Indonesia.
Pada tahun 1902 Perusahaan Kereta Api Negara, Staatssporwegen membangun terowongan ini. Saat awal mula pembangunan mereka sempat mengadakan acara adat kepercayaan masyarakat sekitar.
Terowongan Sasaksaat dibangun oleh pemborong khusus orang Eropa yang menggunakan teknik teknologi tinggi dari Belgia.
BACA JUGA:Lihat Tampang Garang Bojan Hodak dan Begini Kata-katanya Jelang Persib vs Persis di Manahan
Ketika pembangunan, saat itu mempunyai kendala yang mana tanah didaerah tersebut memiliki kadar air yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan longsor ketika dilakukan pembangunan.
Ada juga beberapa batuan keras yang berada di dalam tanah sehingga untuk menghancurkannya menggunakan tangan agar tidak menyebabkan getaran.
Ada juga masyarakat pribumi yang ikut membangun terowongan tersebut. Orang Pribumi sebagai kuli, dan orang Eropa sebagai kepala mandor.
Setelah selesai dibangun, terowongan ini digunakan untuk sarana penumpang serta pengangkutan komoditas ekspor. Seperti kopi, teh, beras serta pengangkutan hasil pertanian sehari-hari masyarakat di Wilayah Bandung.
BACA JUGA:BREAKING NEWS, Kecelakaan Maut di Kertasmaya Indramayu, 3 Pelajar Meninggal Dunia
Saat ini, terowongan yang berada di bawah Daerah Operasi II Bandung dilewati oleh kereta api jarak jauh. Seperti Argo Parahyangan, Harina, Ciremai, Serayu, kereta api lokal Cibatu-Purwakarta dan kereta angkutan barang.
Nah, berarti sejak dulu, Jawa Barat ini sudah menjadi jawara dalam hal pembangunan terowongan. Sekarang kita tinggal menikmati dan membandingkan saja.
Lebih sensasi terowongan yang mana, Twin Tunnel Cisumdawu, Sasaksaat atau Wilhelmina? (*)