Selain Citilink, kata dia, Maskapai Susi Air juga bersedia dengan sistem blok seat. Tentu saja, penerbangan dengan subsidi ini perlu uang tidak sedkit.
Ditaksir nilainya mencapai miliaran rupiah. Dengan sistem ini, tentunya Pemkab Pangandaran dan pelaku pariwisata harus gencar promosi.
"Kalau sudah block seat oleh kita, nilainya miliaran. Tapi nanti bisa dijual oleh kita ke mana saja," tandasnya.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengaku, sebelum Citilink pihaknya juga sudah pernah melobi Maskapai Lion Air.
BACA JUGA:Soal Bandara Kertajati, Pebisnis Lebih Optimis Ketimbang Pengamat
Setidaknya ada 3 rute yang ditawarkan kepada maskapai tersebut yakni, Yogyakarta - Pangandaran dan Bandung - Pangandaran.
Rute Bandara Kertajati - Pangandaran
Seperti diketahui, baru-baru ini telah digodok rencana dilaksanakan kerjasama untuk membuka penerbangan dari BIJBk Kertajati ke Bandara Nusawiru.
Kerjasama melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Bappeda, Dinas Pariwisata, Dishub Pangandaran BIJB Kertajati dan Maskapai Citilink.
Tindak lanjut dari rencana ini adalah memorandum of understanding (MoU) antara BUMD Jaswita dan manajemen perusahaan penerbangan.
BACA JUGA:Bupati dan DPRD Kabupaten Cirebon Teken Persetujuan Bersama Tentang KUA/PPAS APBD 2024
Dengan adanya rute ini, pasar yang dibidik adalah penumpang dari Bali dan Malaysia. Yang terdekat tentu saja wisatawan dari Malaysia yang ingin ke Pangandaran.
Sedangkan untuk wisatawan dari Bali, menjadi pasar berikutnya setelah penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara dipindahkan ke Bandara Kertajati.
Seperti diketahui, saat ini Kabupaten Pangandaran menjadi salah satu destinasi pariwisata andalan di Provinsi Jawa Barat.
Sejumlah destinasi seperti Pantai Pangandaran, Pantai Batukaras, Pantai Karapyak, Pantai Batu Hiu hingga Green Canyon ada di sana.
BACA JUGA:Pengamat: Selain Infrastruktur Pendukung, Perlu Strategi Bisnis Agar Bandara Kertajati Bisa Optimal