
"Dari permohonan izin di tahun 2018 hanya 8.000-an melompat ke 25.000 tahun 2022 dan 2023. Artinya, perizinan kita mudahkan," ucap Kang Emil.
Alasan ketiga, investor tertarik ke Jabar karena produktivitas dan kompetensi kerja warganya yang terus konsisten.
Tingginya investasi di Jabar berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Tahun lalu pertumbuhan ekonomi Jabar menjadi yang terbaik se-Pulau Jawa, yaitu tumbuh 5,45 persen.
Di kuartal kedua tahun 2023 ini pun pertumbuhan ekonomi Jabar sudah berada di atas rata-rata nasional, yaitu 5,17 persen.
"Artinya dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi selalu tertinggi, maka apapun yang kita saksikan di Jabar adalah kegiatan ekonomi yang meningkat."
BACA JUGA:Shin Tae-yong Panggil 23 Pemain untuk Piala AFF U-23 Thailand, Esal Sahrul Jalani Debut di Timnas
"Mulai dari skala korporasi sampai duafa itu kita lakukan inklusifitas pembangunan ekonomi," tutur Kang Emil.
"Jabar adalah wajah terbaik ekonomi Indonesia mudah-mudahan di akhir jabatan saya itulah yang diingat bahwa ini provinsi juara dalam ekonomi," tambahnya.
Dalam rangkaian WJIS 2023, Sekda Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja memaparkan kepada calon investor, dari 10 proyek yang ditawarkan disebutkan antara lain Special Economic Zone of LIDO, Electric Motorcycle Industry for Electric Vehicles, dan Component Industries of Motor Vehicle’s Brake System and Suspension System, Airplane Tire Industry from Natural Rubber, dan Paracetamol, Clopidogrel and Amoxicillin Medicine Raw Material Industry.
Berhasil gaet investasi
BACA JUGA:Soal Bandara Kertajati, Pebisnis Lebih Optimis Ketimbang Pengamat
Sementara itu Deputy Gubernur Bank Indonesia Yuda Agung mengatakan, WJIS terbukti berhasil dalam menggaet investasi untuk masuk ke Jabar.
Provinsi Jabar selalu menjadi lokasi favorit investasi dan menjadi juara dalam investasi setiap tahunnya.
"Salah satu hasil dari WJIS adalah terealisasinya proyek solar panel yang dibangun di PLTA Cirata Purwakarta," kata Yuda.
Yuda menambahkan pula bahwa BI memberikan jaminan makro ekonomi yang kondusif, stabilitas dan mendorong perbankan untuk melakukan pembiayaan kepada investasi baru.
"Ini diharapkan akan semakin memicu investasi, khususnya di Jabar," ujar Yuda.