CIREBON, RADARCIREBON.COM - Proyek pembangunan gedung kampus baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon di kawasan Perumahan Griya Sunyaragi Permai (GSP) Kota Cirebon disoal warga.
Pasalnya, proyek pembangunan gedung kampus baru IAIN Syekh Nurjati tersebut dianggap mengganggu ketenteraman warga GSP.
Bahkan, warga di Perumahan Griya Sunyaragi Permai (GSP) melayangkan somasi kepada IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Somasi tersebut dilayangkan karena dalam pembangunan yang berjalan, pihak IAIN diduga tidak memenuhi kesepakatan yang sudah dibuat antara pihak IAIN, perwakilan warga melalui RW, serta pihak pelaksana proyek pada 3 Mei 2023 sebelum pembangunan dimulai.
BACA JUGA:Peringati Hari Kemerdekaan RI ke-78, PT Cirebon Power Services Gelar Aksi Donor Darah
"Yang menjadi penekanan, adalah kesepakatan mengenai waktu pengerjaan yang memang menimbulkan kebisingan di malam hari.”
“Padahal, pada 3 Mei 2023, disepakati bahwa pengerjaan akan dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB," diungkapkan Bayu Kresnha Adhyaksa selaku kuasa hukum Lutfie Aseptari salah satu warga GSP yang terdampak pembangunan tersebut kepada radarcirebon.com, Selasa 15 Agustus 2023.
Dijelaskan Bayu, kliennya sudah melayangkan somasi kepada IAIN pada 31 Juli lalu yang isinya merupakan teguran kepada pihak IAIN.
Namun, sampai saat ini belum ada respon dari pihak IAIN maupun pihak pekerja.
"Klien kita sudah layangkan somasi, karena kenyamanannya di malam hari terganggu, bahkan sampai Subuh. Tapi sampai sekarang belum ada respon," jelasnya.
Selain somasi, Bayu mengatakan, pihaknya juga sudah melayangkan pengaduan tertulis kepada Pemerintah Kota Cirebon, melalui semua perangkat daerah terkaitnya mulai dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Bahkan, warga GSP tersebut sudah mengadu kepada DPRD Kota Cirebon.
"Karena somasi klien kami tak kunjung direspon, sedangkan di lokasi proyek pekerja masih menjalankan aktivitasnya melebihi waktu yang sudah disepakati, kami sudah melayangkan pengaduan secara tertulis ke Pemkot dan DPRD Kota Cirebon.”
“Hilangnya rasa kenyamanan selama aktivitas pembangunan, padahal pembangunan sesuai info sampai Desember 2023," katanya.
BACA JUGA:Pengembangan Bandara Kertajati Belum Selesai, Bakal Lebih Besar dari Terminal 3 Bandara Soetta
Menanggapi hal tersebut, PPK Gedung Cyber IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Nana Mulyana mengaku telah mengetahui adanya keluhan dari warga.
Tetapi menurutnya, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan warga GSP, terutama dengan para ketua RW yang ada di wilayah GSP.
"Sudah beberapa kali kita menggelar pertemuan, bahkan dari tahun 2022, sebelum adanya proses pengerjaan dan sudah ada kesepakatan. Pada dasarnya warga sangat support," ungkapnya.
Menurut Nana, pada saat itu, memang ada yang luput dari pihak kontraktor. Yakni belum sempat mengirimkan surat pemberitahuan bahwa pengerjaan dilakukan hingga malam.
BACA JUGA:Lebih Hemat Pakai Kendaraan Listrik, Masyarakat Nikmati Beragam Kemudahan
Nana menyebut, pengerjaan hingga malam itu dilakukan untuk mengebut pembangunan gedung secara keseluruhan.
Bahkan dalam pertemuan yang dilakukan belum lama ini, menurutnya warga secara umum sudah tidak ada masalah dan memaklumi. Hanya 1 orang yang mempermasalahkan.
"Dari pihak kontraktor sudah bersurat kembali dan masyarakat, mereka tidak ada masalah dan memaklumi. Karena ini pengerjaan yang membutuhkan waktu cepat. Sudah dipahami juga oleh warga yang terdampak," bebernya.
Terkait dengan debu dan polusi suara yang dikeluhkan, Nana menjelaskan bahwa saat ini pengerjaan gedung Cyber tengah dilakukan proses pekerjaan struktur, seperti pengecoran, bagesting dan pembesian. Pekerjaan struktur dijadwalkan selesai hingga akhir September mendatang.
BACA JUGA:Wanita Cirebon Makin Glowing! Ini 4 Promo BRI di Bulan Agustus, Diskon 10 Persen, Freedom Is Glowing
"Pekerjaan struktur yang berdampak pada kebisingan suara, tidak mungkin mengeluarkan suara," pungkasnya.