"Pilihan berumrah memang menjadi pilihan paling logis bagi mereka yang merasa waktu tunggu hajinya terlalu lama," bener Daddy.
Belum lagi, mereka yang merasa jika waktu berhajinya tiba, ia akan tergolong risiko tinggi karena saat berhaji datang usianya tak muda lagi. Ibadah Umrah bisa dilakukan sepanjang tahun. Dengan demikian, jumlah jamaah umrah asal Jabar bisa dipastikan tidak sedikit.
Demikian pula dengan calon penumpang yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Jabar. Dengan jumlah penduduk yang banyak dan jumlah pengangguran terbuka yang tidak sedikit, PMI menjadi pilihan yang dianggap menjanjikan.
"Oleh karena itu, PMI menjadi calon penumpang potensial yang akan menghidupi BIJB Kertajati," terang anggota legislatif dari dapil Cirebon dan Indramayu ini.
Selain itu, masih ada wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang juga potensial mengunjungi berbagai objek daya tarik wisata unggulan di Jabar.
Memang moda transportasi udara bukan satu-satunya yang bisa digunakan ke dan dari Jabar.
BACA JUGA:Sudah Ada Kertajati, Lalu Apa Fungsinya Bandara Cakrabhuana Cirebon?
Terkait bidang kepelabuhanan, Jabar juga memiliki Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang bisa dibanggakan. Dengan status pelabuhan utama, salah satu kegiatan Pelabuhan Patimban adalah ekspor.
"Dengan adanya ekspor, pasti ada beberapa keuntungan dari keberadaan pelabuhan tersebut," pungkasnya. (*)