CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus diperluas.
Pemerintah kota Cirebon bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon berencana menerapkan pembayaran melalui QRIS di tiga pasar tradisional di kota Cirebon dalam waktu dekat ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menuturkan, penggunaan QRIS sudah diterapkan di berbagai layanan pemerintah.
Termasuk dalam pendapatan daerah hingga retribusi di beberapa tempat secara pilot project.
Perluasa pembayaran retribusi parkir dengan QRIS juga rencananya akan dilakukan di beberapa titik.
"Pembayaran menggunakan QRIS ini akan terus diperluas cakupannya termasuk juga lelang ikan di dalamnya akan mengenakan QRIS," tuturnya.
Pihaknya juga merencanakan penerapan pembayaran menggunakan QRIS di tiga pasar tradisional, yakni Pasar Kramat, Pasar Balong, dan Pasar Drajat.
BACA JUGA:Pujian Setinggi Langit ke Pemain Muda Persib Bandung, Gaya Permainannya Disebut Mirip Lionel Messi
Dipilihnya tigas pasar ini diharapkan akan menjadi percontohan. Jika hasilnya baik maka dihitalisasi pembayaran akan segera diperluas ke berbagai pasar tradisional lainnya di kota Cirebon.
"Saat ini sudah persiapan, targetnya bisa mulai diterapkan pada September mendatang," tuturnya.
Untuk teknis penerapan pembayaran QRIS ini, para pedagang akan melakukan pendaftaran yang dibantu oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).
Kemudian setelah memiliki QRIS masing-masong mereka bisa melakukan pembayaran retribusi ke perumda pasar melalui QRIS.
Berbarengan dengan itu, masyarakat yang berbelanja juga bisa berbelanja dengan pembayaran melalui QRIS.
Akan ada intensif yang diberikan, sehingga nantinya masyarakat yang melakukan pembelanjaan dengan pembayaran melalui QRIS bisa mendapatkan harga khusus dibandingkan dengan membayar tunai.
"Kami akan berikan intensif secara subsidi, supaya masyarakat terdorng untuk menggunakan QRIS," tukasnya.