MAJALENGKA – Baru beberapa minggu terpasang, empat closed circuit television (CCTV) yang berada di gedung DPRD Majalengka sudah tidak difungsikan. Empat titik CCTV tersebut di antara di ruangan Komis A hingga Komisi D DPRD Majalengka. Usut punya usut, tidak difungsikannya CCTV di empat ruangan komisi tersebut akibat adanya protes dari sejumlah anggota dewan yang merasa keberatan jika ruangan di tiap komisi dipasangi kamera pengintai. Alhasil, sejumlah anggota DPRD melayangkan protes kepada pihak sekretariat DPRD sambil meminta segera kepada sekretariat agar mencopot CCTV yang baru saja dipasang seumur jagung tersebut. “Nggak lama setelah dipasang juga langsung dicopot lagi. Banyak yang protes anggota dewannya. Kita juga heran, mau diberikan rasa aman kok malah protes,” ujar salah satu sumber di lingkungan sekretariat DPRD Majalengka kepada wartawan koran ini. Pemasangan CCTV ini sebelumnya sudah mendapatkan respons positif dari sejumlah kalangan karena menganggap ada kemajuan di bidang transparansi politik, di samping tujuan utama lainya untuk memperketat pengamanan di lingkungan gedung DPRD. Pencopotan CCTV di ruangan komisi ini, menurut Kabid PPD HMI Cabang Majalengka M Basyir, merupakan sebuah sikap paranoid yang ditunjukkan oleh politisi di gedung DPRD. Pasalnya, yang diminta dicopot adala CCTV di ruangan komisi. Padahal, kata dia, ruangan komisi notabene merupakan ruangan yang paling sering digunakan untuk pertemuan legislatif dan eksekutif lewat leading sektor terkaitnya melalui agenda-agenda yang dilakukan oleh tiap-tiap komisi. “Mungkin mereka paranoid. Takut gerak geriknya terawasi. Apalagi di ruangan komisi kan paling sering digelar pertemuan antara legislatif dan eksekutif. Sayang, padahal tadinya masyarakat berharap pemasangan kamera pengawas ini bisa menghilangkan proses politik yang transaksional di gedung DPRD karena gerak-gerik anggota DPRD lebih terawasi,” sebutnya. Ketua DPRD Majalengka H Surahman SSos membenarkan adanya protes dari sejumlah anggota Komisi yang keberatan jika ruangan setiap Komisi dipasangi kamera CCTV. Sedangkan, kamera lain yang dipasang di sekitaran komplek gedung DPRD tetap difungsikan sebagaimanya mestinya. Dia menambahkan, pemasangan CCTV ini lantaran gedung DPRD merupakan objek yang cukup vital. Karenanya, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa mengganggu kondusivitas di gedung dewan tersebut, maka dipasanglah kamera untuk memantau aktifitas diluar maupun didalamnya. Salah satu contoh, beberapa waktu yang lalu gedung DPRD kecolongan dengan raibnya kabel instalasi listrik yang menghubungkan ruangan komisi-komisi dan ruangan staf sekretariat DPRD lainya. Akibatnya, jaringan listrik di gedung tersebut padam selama beberapa hari dan terpaksa dipasang kabel instalasi jaringan listrik yang baru. Belum lagi akhir-akhir ini sering terjadi aksi unjuk rasa di gedung DPRD Majalengka dari berbagai elemen dan kelompok massa, dan bahkan beberapa kali nyaris terjadi kisruh yang membahayakan fasilitas umum. Adanya CCTV ini, kata dia, bisa membantu memudahkan untuk memantau jalannya aksi dan meminimalisiri potensi terjadinya kisruh lantaran aktifitasnya diawasi. (azs)
Tak Mau Diawasi, Anggota DPRD Copot CCTV
Senin 27-01-2014,11:36 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :