Cirebon Cerah, Tapi BMKG Memprakirakan Jawa Barat Diterjang Cuaca Ekstrem, Waspadalah!

Minggu 03-09-2023,06:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pagi ini, Minggu 3 September 2023 wilayah Cirebon dan sekitarnya terlibat cerah dengan kondisi angin kencang.

Namun, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Jawa Barat pada umumnya berpotensi diterjang cuaca ekstrem dalam beberapa hari ini kedepan.

Cuaca ekstrem tersebut ditandai dengan puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan sebagainya.

Dari pontensi tersebut, bisa berdampak pada bencana banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin.

BACA JUGA:Rumah Warga di Danalampah Pancalang Kuningan Terbakar, Pemilik Shock

BACA JUGA:Suka Ngopi? Mulai Saat Ini Jangan Buang Ampasnya, Ketahui Manfaat dari Ampas Kopi Berikut Ini

Melansir dari laman BMKG, secara terperinci disebutkan wilayah yang harus mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem ini meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

2

Secara detil, wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah Aceh, Papua, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.

Sedangkan wilayah yang berpotensi diterjang angin kencang adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.

Sementara itu, Kepala BMKG Prof Ir Dwikorita Karnawati MSc PhD sebelumnya mengatakan Indonesia sendiri masih dalam musim kemarau dengan puncak diprakirakan terjadi pertengahan pada Agustus hingga September 2023.

BACA JUGA:Parfum Scent Plus Paling Best Seller, Pas Untuk Pria dan Wanita, Wangi, Segar dan Tahan Lama

BACA JUGA:Hadir Sebagai Wadah Pengasuh Pondok Pesantren, MP3I Siap Berkolaborasi

Semasa cuaca panas dan kering, peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan meningkat sehingga BMKG mengimbau beberapa daerah untuk mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ini.

"Nanti setelah masuk Oktober mulai berkurang, berkurang tapi masih kering. Nah diprediksi hujan ini November," kata Dwikorita.

Semasa cuaca panas dan kering, peluang terjadi kebakaran hutan dan lahan meningkat.

Kategori :