"Katanya pengamat? Tapi nggak tau perbedaan pola permainan. Mana yang membangun dari dasar, mana yang udah jadi, mana yang asal pasang pemain. Katanya Pengamat? Paling kalo disuruh ngelatih sekelas SSB masih bingung," tulis Emdadang.
Lantarn terlalu banyaknya komentar yang masuk, beberapa unggahan Bung Towel sampai harus dimatikan kolom komentarnya.
Bung Towel pun menjelaskan bahwa kritik yang disampaikan sama sekali tidak personal dan masyarakat harus mulai menerima adanya perbedaan pendapat.
"Kenapa harus membebek? Makanya belajar memahami perbedaan sudut pandang. Sepak bola itu bukan urusan pribadi. Makanya simak yg lengkap obrolan kami dipodcast," jelasnya.
BACA JUGA:Dosen Ekonomi: Penghasilan Kamu Pas-pasan? Hindari PayLater karena Bisa seperti Terjerat Pinjol
Sementara itu, dalam tayangan yang ditayangkan bersamaan dengan Timnas U-23 vs Turkmenistan bermain, Bung Towel juga mengomentari pertandingan sebelumnya yang juga melawan Turkmenistan.
Menurutnya, lawan seperti Turkmenistan yang berada di peringkat 138 adalah sasaran untuk meningkatkan ranking.
"Lawan tim yang ada di 100 besar, sehingga orientasinya jelas. Mampu tidak meraih poin dan kemenangan? Yang senior melawan Turkmenistan dominan tapi belum excelent banget. Ada beberapa momen memberikan ancaman," katanya.
Menurutnya, kemenangan Timnas Indonesia wajar saja atas Turkmenistan, tetapi belum tentu menguji banyak. Hal positifnya menambah poin. Tujuan sepakbolanya menguji kualitas timnas.