BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Hubungan Komunitas Bobotoh dan Manajemen Persib, diduga kurang harmonis akibat beberapa keputusan PT PBB.
Seperti diketahui, beberapa kebijakan yang dilakukan PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), dianggap tidak berpihak kepada para Bobotoh.
Salah satu kebijakan yang dilakukan PT PBB di Liga 1 musim 2023/2024, menaikkan harga tiket dan sistem pembelian online.
Untuk musim 2023/2024, semua tiket pertandingan Persib Bandung di kandang, mengalami kenaikan harga.
BACA JUGA:Bobotoh Jangan Kaget, Ada Kabar Buruk yang Disampaikan Bojan Hodak Soal Ciro Alves
Selain itu, sistem pembelian tiket online yang baru diterapkan, dianggap menyulitkan calon pembeli.
Kebijakan yang paling mendapat reaksi dari Komunitas Bobotoh, perihal pembelian tiket secara kolektif yang sudah tidak bisa dilakukan lagi.
Seperti pada musim sebelumnya, komunitas Bobotoh bisa membeli tiket secara kolektif untuk dibagikan kepada anggotanya jelang pertandingan.
Namun pada sistem baru kali ini, calon pembeli tiket hanya bisa membeli satu dengan menggunakan akun yang telah terverifikasi di Persib Apps.
BACA JUGA:Gerasi SMPN 18 Kota Cirebon Workshop Literasi Digital di Radar Cirebon
Keputusan-keputusan PT PBB yang dianggap sudah tidak berpihak lagi, menyebabkan Bobotoh melakukan aksi boikot pertandingan.
Setiap kali Persib Bandung menggelar pertandingan di kandang, stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), sepi dari dukungan suporter.
Aksi boikot yang dilakukan para Bobotoh tersebut, mendapat tanggapan dari Eko Noer Kristiyanto atau yang akrab disapa Eko Maung.
Menurut Eko, aksi menepi sebagai bentuk protes Bobotoh terhadap Manajemen Persib, tidak akan berpengaruh apa-apa.
BACA JUGA:Banyak APS Bacaleg dan Parpol Curi Start Kampanye, Bawaslu Kota Cirebon Beri Ultimatum Lima Hari