Dijelaskan Eko, saat ini pihak manajemen disebutnya sedang mencari segmen baru untuk menjadi pendukung Persib.
"Jadi manajemen tidak akan mencari kalian (bobotoh) yang sedang menepi," kata Eko di akun BobotohTV.
Meskipun aksi menepi akan dilakukan terus menerus, sambung Eko, pihak manajemen tidak akan merasa rugi dengan hilangnya pendapatan dari tiket pertandingan.
"Karena manajemen sudah siap kehilangan fans, dan akan mencari yang baru," sambungnya.
BACA JUGA:Warga Kelurahan Kalijaga Diberi Penyuluhan Bahaya Narkoba
Eko menambahkan, pihak manajemen merupakan kumpulan orang-orang pintar dengan latar belakang pengusaha.
Hilangnya puluhan ribu suporter Persib tiap kali bertanding, sudah melalui perhitungan matang di jajaran direksi.
"Kehilangan pendapatan ratusan juta tidak masalah bagi manajemen," paparnya.
Karena menurut Eko, meskipun pendapatan yang diperoleh dari penjualan tiket tidak lagi besar, namun manajemen tidak dipusingkan lagi dengan denda yang harus dibayar.
BACA JUGA:Abimanyu Permadi dan Muhammad Badly Siap Hadapi Persaingan Balap OnePrix Seri 4 Sentul
"Nah sekarang Persib mungkin yang beli tiket tidak seramai dulu, tetapi manajemen langsung bisa menghemat dari sektor pembayaran denda," jelas Eko.
Setiap kali Persib bertanding dan stadion sepi, menurut Eko, akan memicu bobotoh lain untuk datang mendukung.
Karena menurutnya, situasi yang tidak lagi mengkhawatirkan di dalam stadion, menjadi incaran bobotoh lain untuk datang menonton.
"Jangan salah, di balik sepinya stadion, bakal muncul bobotoh lain yang datang dengan membawa keluarga dan anak-anak mereka," paparnya.
Namun demikian, Eko tetap memberikan respect terhadap komunitas Bobotoh yang melakukan aksi menepi, atas keputusan manajemen yang dianggap tidak sejalan lagi dengan keinginan suporter.