Adapun beberapa tantangannya yaitu infrastruktur komunikasi belum merata, Sumber Daya Manusia belum sepenuhnya siap, kurangnya pengalaman manusia, sampai dengan terbatasnya kecerdasan emosional.
Bukan hanya itu saja, implementasi kecerdasan buatan ini juga memiliki tantangan tersendiri terkait keterbatasan datanya.
Kinerja Artificial Intelligence memang masih tergantung dengan data. Apabila data yang tersedia melimpah dan memadai, tentu hasilnya juga baik.
Begitu pula sebaliknya. Kinerjanya tidak akan memuaskan apabila datanya terbatas atau kekurangan informasi. Data ini sendiri asalnya dari programmer.
Untuk membuat implementasi AI dalam SDM bisa optimal, tentu harus menghadapi sekaligus melewati berbagai tantangan tersebut.
Dengan demikian, kecerdasan buatan ini bisa semakin optimal dalam membantu kelancaran kegiatan operasional karyawan sehingga terasa lebih mudah, praktis, dan efektif.
Terlepas dari hal itu, bisa kita tarik kesimpulan bahwa peran Artificial Intelligence dalam SDM memang tidak main-main.
Akan terasa semakin menguntungkan apabila peran tersebut dikolaborasikan dengan keunggulan manusia. Kegiatan operasional karyawan pastinya lancar dan jauh dari kata mengecewakan.*
*) Artikel ditulis Fira Halimatusyamsiah, Mahasiswa Magister Manajemen UNSOED