BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Semua penerbangan pesawat jet di Bandara Husein Sastranegara pindah ke Bandara Kertajati terhitung 29, Oktober 2023.
Sesuai time line pengalihan operasional pesawat jet, pada 28, Oktober 2023 malam akan dilaksanakan pemindahan beragam perlengkapan pendukung penerbangan ke bandar udara internasional yang berlokasi di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka itu.
Selanjutnya, Bandara Husein Sastranegara yang selama ini menyandang status internasional, tidak lagi melayani penerbangan luar negeri.
Bahkan, rute yang dioperasikan juga dibatasi menjadi hanya intra Pulau Jawa dan Lampung. Sedangkan jenis critical aircraft yang dilayani juga dibatasi menjadi hanya ATR 72-600 dari sebelumnya tipe narrow body.
Karenanya, wajah Bandara Husein Sastranegara akan menjadi sangat berbeda. Dengan luas terminal penumpang 17 ribu meter persegi, 5 ribu meter persegi akan dijadikan sebagai area komersial.
Kemudian terminal hanya akan ada untuk kedatangan dan keberangkatan domestik dengan luas area 12 ribu meter persegi.
Bahkan kategori dan spesifikasi keamanan bakal diturunkan sehubungan dengan perubahan jenis critical aircraft tersebut.
Melansir data dari Profil Bandara Husein Sastranegara Eksisting, saat ini bandara tersebut dioperasikan selama 13 jam dan nantinya berubah menjadi hanya 8 jam saja.
BACA JUGA:Berlaku Mulai 1 November 2023, Nasabah Bank BCA Harus Tahu Aturan Penutupan Rekening Otomatis
Berikut perbandingan kondisi Bandara Husein Sastranegara sebelum dan sesudah penataan penerbangan:
Eksisting Bandara Husein Sastranegara:
- Operating Hour: 06.00 sampai dengan 19.00 WIB (13 jam)
- Critical Aircraft: Boeing 737-800/A320, Tipe A/C 4C
- Runway: 2.220 x 45 meter / 50 F/C/X/T
- Apron: 388 x 80 meter (50 R/C/X/T dan 50 F/C/X/T) 8 parking stand
- Type of Air Craft Service: Jet engine commercial, military, propeller, private jet
- ARFF Category: 7 (kebutuhan air minimal 12.100 liter)
- Sistem keamanan: B
Rute: Denpasar, Kualanamu, Lombok, Jogjakarta, Batam, Balikpapan, Palembang, Banjarmasih, Makassar.
BACA JUGA:Justru Tidak Terkenal, Ini Kisah Mak Anggi dan Sejarah Sate Maranggi dari Purwakarta
Bangunan terminal: 17 ribu meter persegi, 12 ribu domestik, 5 ribu internasional dengan kapasitas 3,4 juta pax per tahun (2,4 juta pax domestik - 1 juta pax internasional). Check in counter: 26 counter dan 4 self check in.