Kendati demikian, dia menekankan bahwa trase manapun yang dipilih oleh pemerintah, pihaknya menyatakan kesiapannya.
"Lewat mana saja kami siap. Saya dengar pemerintah memang inginnya lewat selatan," katanya.
Untuk pembangunannya, dia optimis tidak akan berlama-lama seperti Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Dengan menggunakan lintasan di samping jalan tol, pembangunan kereta cepat akan lebih hemat waktu. Bahkan, Allan yakin dalam 5 tahun saja sudah selesai.
"Saya kira 5 tahun sudah bisa selesai," kata Allan dalam perbincangannya dengan Founder Harian Disway, Dahlan Iskan.
Dengan membangun kereta cepat di samping jalan tol, tidak banyak pembebasan lahan yang dilakukan.
Meski memang di beberapa lokasi, tol terlalu berkelok. Sehingga perlu perubahan trase.
Allan meyakinkan ketika utilitas sudah diselesaikan, pembebasan lahan juga beres, pembangunan Kereta Cepat Jakarta Surabaya bisa tuntas hanya dalam waktu 5 tahun.
BACA JUGA:Musim Kemarau Diprediksi Hingga Awal 2024, BMKG: Gunakan Air Bersih Secara Bijak
Daerah yang Dilewati di Majalengka
Sementara itu terkait dengan daerah yang akan dilewati di Kabupaten Majalengka, kemungkinan besar adalah sepanjang Jalan Tol Cisumdawu dan Tol Cikopo Palimanan (Cipali).
Sebab, trase dari Kereta Cepat Jakarta Bandung ini mengikuti jalan tol dan daerah yang dilintasi jalan tol di Kabupaten Majalengka adalah wilayah Kecamatan Kertajati, Kecamatan Dawuan, dan Kecamatan Sumber Jaya.
Kecamatan Kertajati kemungkinan akan menjadi daerah yang paling signifikan, mengingat adanya rencana stasiun pemberhentikan kereta cepat.
BACA JUGA:Info Syarat dan Prosedur Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan
Demikian kemungkinan daerah yang akan dilewati kereta cepat rute Jakarta Surabaya di wilayah Kabupaten Majalengka.