Tanggul Longsor, Pemukiman Terancam Banjir

Jumat 07-01-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PANGENAN - Sekitar 100 meter tanggul Sungai Cimanis Bangkaderes yang berada di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan saat ini dalam kondisi kritis. Dari Pantauan Radar, kemarin (6/1) kondisi tanggul sangat memprihatinkan, sebab jarak antara jalan yang biasa dilalui oleh warga dengan bibir sungai hanya 1 meter. Hal ini dikarenakan tanah tanggul longsor akibat abrasi sungai dan beberapa kali di musim penghujan dihantam banjir. Menurut masyarakat setempat, Tosin yang juga anggota LPMD Pengarengan apabila tanggul tersebut tidak segera ditangani kemungkinan besar jika hujan lebat baik di daerah hulu maupun hilir sungai, tanggul tersebut jebol. Sebab permukaan air sungai akan naik dan menggerus tanggul tersebut. “Ada 500 hektare lahan yang terdiri lahan pertanian padi dan garam, lahan tambak dan pemukiman penduduk terancam terendam banjir apabila tanggul tidak segera diperbaiki,” papar Tosin. Tidak hanya itu saja, ketika musim kemarau tiba, lokasi tanggul kritis tersebut digunakan warga untuk sarana tranportasi pengangkutan garam. Dikhawatirkan apabila tidak segera ditanggani, jalan tersebut amblas karena kondisi tanah tanggul yang labil dan kering, sehingga menghambat bongkar muat garam. “Otomatis kegiatan ekonomi warga menjadi terganggu. Sebab, apabila jalan tanggul tersebut amblas, jelas oleh petani tidak bisa digunakan sehingga untuk mengangkut garam membutuhkan cost yang sangat besar dan desa pun tak punya APBDes,” tambahnya. Berdasarkan informasi dari salahsatu anggota BPD Pengarengan, Kartono, Pemdes Pengarengan sudah beberapa kali mengajukan perbaikan tanggul ke BBWS Cimanuk-Cisanggarung sejak satu tahun lalu. Namun hingga kini belum ada realisasinya. “Pertama, desa mengajukan sendiri, kemudian beberapa bulan yang lalu pasca banjir limpasan sungai Cimanis Bangkaderes, desa kami bersama tiga desa lainnya di Kecamatan Pangenan yakni Rawaurip, Beringin dan Japura Lor mengajukan secara bersamaan, namun hingga saat ini nihil. Baru Desa Beringin saja yang mendapat bantuan karung,” paparnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait