CIREBON, RADARCIREBON.COM - Meski telah masuk blue print Kabupaten Cirebon urutan keempat, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih memiliki tantangan yang besar untuk bisa mejadi UMKM Go Digital.
Hingga kini dari total UMKM yang ada di Kabupaten Cirebon baru sebanyak 40 persen yang sudah go digital.
Kepala Dinas Koperasi & Usaha Kecil & Menengah, Drs H Dadang Suhendra MSi menuturkan dengan masuk ke dalam blue print kabupaten Cirebon, artinya keberadaan UMKM masuk skala prioritas.
Untuk itu, pemerintah kerap hadir dalam setiap kesempatam untuk memberikan pelatihan sebagai upaya meningkatkan keterampilan pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon.
Sebagai dukungan pada kemajuan UMKM, pihaknya juga menghadirkan Businees Development System (BDS) sebagai wadah untuk para pelaku UMKM.
BACA JUGA:Kebakaran di Jl Diponegoro Cirebon, Sebuah Mobil Ikut Terbakar
BACA JUGA:Begini Rasanya Terbang Keliling Cirebon Pakai Pesawat Cessna
BACA JUGA:Mulai 24 Oktober 2023, WhatsApp Lenyap di Daftar HP Berikut Ini
"Merkea bisa memanfaatkan BDS untuk melakukan konsultasi bisnis," tuturnya.
UMKM menjadi salah satu lembaga ekonomi di tingkat paling bawah yang tidak tergerus oleh pandemi.
Di tengah beberapa perusahaan besar yang harus gulung tikar karena pandemi, pertumbuhan UMKM di kabupaten justru terus meningkat di masa pandemi.
Secara kuantitas di tahun 2018 jumlah UMKM di kabupaten Cirebon sebanyak 31ribu UMKM. Kemudian di tahun 2022 tumbuh menjadi 202.017 UMKM.
"Pertumbuhannya sangat pesat," jelasnya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gudang Rongsokan di Jl Diponegoro Cirebon Kebakaran, Api Masih Berkobar
BACA JUGA:2 Orang Wanita berambut Pirang Jadi Pengedar Narkoba di Cirebon, Modusnya Jualan Online dan COD