RADARCIREBON.COM – Brunei Darussalam merupakan salah satu negara yang membuka peluang untuk TKI yang menginginkan pekerjaan menjadi PRT (Pekerja Rumah Tangga). Namun sebelum itu, kamu ingin mengetahui besaran gajinya kisaran berapa dan apakah cocok untuk menjadi peluang kerja?.
Brunei Darussalam adalah salah satu produsen minyak bumi dan gas alam terkemuka di dunia, sehingga negara ini menyediakan prospek pekerjaan yang menjanjikan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Salah satu sektor pekerjaan yang sangat diminati oleh TKI adalah industri pertambangan. Sementara itu, pekerjaan non-formal seperti PRT dan ART juga menjadi alternatif yang populer bagi TKI asal Indonesia.
Brunei Darussalam merupakan sebuah negara monarki absolut yang berlokasi di Asia Tenggara, khususnya di bagian utara pulau Kalimantan. Wilayahnya memiliki luas sekitar 5.765 km2 dan dihuni oleh sekitar 471.103 penduduk.
BACA JUGA:Damri Buka Rute Bandara Kertajati – Bandung, Tarif Rp 80.000
Mayoritas masyarakatnya (sekitar 78,8%) menganut agama Islam. Bahasa Melayu adalah bahasa resmi negara, dan mayoritas penduduknya adalah etnis Melayu. sedangkan mata uang yang digunakan adalah Dollar Brunei ($B).
Berdasarkan regulasi yang berlaku di Brunei, gaji bagi TKI harus disesuaikan dengan standar upah yang berlaku di negara tersebut.
Peraturan ini mulai berlaku sejak tahun 2018 dan berlaku bagi semua TKI yang bekerja di Brunei, baik dalam sektor formal maupun informal.
Saat ini, standar upah minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah Brunei Darussalam adalah sekitar B$620 atau setara dengan Rp6,5 juta per bulan.
BACA JUGA:Tips Bangun rumah 50 juta di kampung
Sebagai negara yang telah berkembang, Brunei Darussalam memiliki tingkat biaya hidup yang cukup tinggi. Karena itu, penting bagi TKI dan TKW untuk memahami perkiraan total pengeluaran yang akan mereka hadapi setiap bulan saat tinggal di Brunei Darussalam.
Berikut adalah perkiraan biaya hidup di Brunei Darussalam untuk para TKI:
1. Biaya per bulan untuk menyewa rumah atau kamar kost: B$200 hingga B$500
2. Pengeluaran untuk makanan: B$100 hingga B$300 per bulan
3. Biaya transportasi: B$50 hingga B$100 per bulan
4. Belanja pakaian dan kebutuhan sehari-hari: B$100 hingga B$200 per bulan.
5. Biaya kesehatan: tergantung pada jenis asuransi medis yang dipilih.
Namun, biaya hidup ini dapat disesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan individu, sehingga bersifat fleksibel.
Upah bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Brunei juga bergantung pada jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Khusus untuk bidang pekerjaan PRT (Pekerja Rumah Tangg) Gaji berkisar antara B$400 hingga B$500, yang setara dengan sekitar Rp4,2 juta hingga Rp5,2 juta per bulan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Warna Baju yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang
Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari Kedutaan Besar Indonesia di Brunei Darussalam, gaji minimum bagi pekerja migran di Brunei Darussalam adalah sekitar B$ 400 per bulan.
Namun, ketentuan gaji ini hanya berlaku bagi pekerja migran yang bekerja di sektor non-skilled, seperti PRT, cleaning service, pekerja taman, dan bidang serupa.
Sementara itu, pekerja migran yang berada di sektor skilled, seperti teknisi, mekanik, dan bidang lainnya, cenderung menerima gaji yang lebih tinggi.
Besaran upah bagi pekerja migrant professional atau skilled bisa mencapai sekitar B$ 1.500 - B$ 2.000 per bulan, tergantung pada jenis pekerjaan dan tingkat pengalaman dalam berkerja.
BACA JUGA:Cara Diet Jeruk Nipis yang Benar dan Efektif, Berat Badan Langsung Turun
Jika kamu berminat untuk bekerja di Brunei sebagai TKI, ada beberapa metode yang dapat kamu terapkan untuk mencari peluang pekerjaan di sana. Salah satunya adalah dengan mencari lowongan pekerjaan di Brunei melalui internet atau platform media sosial.
Selain itu, kamu juga dapat mengontak agen tenaga kerja yang sah dan terdaftar di Indonesia. Agen ini biasanya akan membantu kamu dalam pencarian pekerjaan di Brunei dan memproses dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti paspor, visa kerja dan lainnya.
Besaran Gaji TKI di Brunei Darussalam bisa dibilang cukup menarik perhatian, Namun yang terpenting adalah kamu lebih berhati-hati utnuk mengajukan lamaran pekerjaan, dan pastikan kamu mempersiapkan kemampuan diri terlebih dahulu untuk meminimalkan resiko selama bekerja di Brunei Darussalam.( Rayhan Syafaturrafi Agil)