KALIWEDI, RADARCIREBON.COM -Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon kembali melaunching Desa Mandiri dalam pengelolaan sampah, Senin (30/10).
Kali ini, Desa Kalideres Kecamatan Kaliwedi yang dipercaya untuk menjadi Desa Mandiri dalam pengelolaan bank sampah.
Kabid Peningkatan Kapasitas dan Pemulihan Lingkungan (PKPL) pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Fifi Arneti mengatakan, dengan bank sampah ini warga bisa memilah sampah rumah tangga berupa sampah organik dan nonorganik.
Menurutnya, sampah organik bisa diolah untuk kompos atau pupuk. Sedangkan, sampah non organik dikumpulkan di bank sampah sehingga bisa bernilai ekonomi .
BACA JUGA:Modus Baru Pemerasan di Cirebon oleh Geng 'Ngopi', Para Pelaku Sudah Ditangkap
BACA JUGA:Lapangan Tembak Sarwajala Resmi Digunakan, Forkopimda Uji Coba Menembak Pistol
“Dengan bank sampah ini warga diajarkan bagaimana peduli dengan penanganan sampah yang bernilai ekonomi. Kemudian memanfaatkan nilai ekonomi itu untuk membantu ekonomi keluarga. Bisa dalam bentuk tabungan uang, emas, maupun dapat pelayanan SIM dan SKCK gratis di Polresta Cirebon,” kata Fifi Arneti.
Dalam kesempatan itu, Fifi menilai, Desa Kalideres sudah mulai mandiri dalam menangani sampah, dengan mulai melibatkan masyarakat untuk mengatasi sampah dengan dihidupkannya bank sampah.
“Desa Kalideres ini kita apresiasi sebagai desa yang sudah mandiri dalam mengelola sampah. Walaupun ini dalam tahap awal,” lata Fifi.
Dijelaskannya, kegiatan launching ini merupakan upaya DLH untuk membuat desa lain bergerak, dalam menangani sampah secara mandiri. Hal itu, lanjutnya, sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 5 tahun 2022 tentang penanganan sampah di tingkatdesa.
BACA JUGA:Jus Sayuran Baik Untuk Ginjal, Begini Cara Blender yang Benar
BACA JUGA:6 Makanan Merusak Usus yang Harus Dihindari, Nomor 3 Sangat Digemari
Di tempat yang sama, Kuwu (Kepala Desa, red) Kalideres, Hj Suherni mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) karena sudah dipercaya sebagai Desa Mandiri sampah. Dengan launching kali ini, Suherni beharap, bisa menjadi motivasi pihaknya dalam menangani sampah.
“Sampah ini masalah serius, kalau kita biarkan berdampak pada kesehatan. Kami berupaya, adanya bank sampah dan mengimbau untuk warga menabung sampah yang mempunyai nilai ekonomis. Karena nabung di bank sampah bisa membantu pendapatan ekonomi, bisa ditukar dengan emas, juga bisa bikin SIM dan SKCK gratis ke Polresta Cirebon,” bebernya.
Tidak hanya itu, untuk sampah yang organiknya, Desa Kalideres juga sudah mencoba untuk mengelola sampah daun dan kulit buah untuk menjadi pupuk organik. “Sudah berjalan, sampah diolah menjadi kompos, dan dari kulit pupuk cair,” tandasnya. (cep/adv)