Banjir Rendam Kawasan Kalijaga

Sabtu 08-02-2014,10:36 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Beberapa titik wilayah di Kota Cirebon, kembali tergenang banjir. Dengan intensitas hujan tidak terlalu tinggi, hanya dalam waktu dua jam beberapa wilayah terendam banjir setinggi paha orang dewasa. Berdasarkan pantauan Radar di beberapa titik lokasi banjir, air kembali surut dalam waktu dua jam setelah hujan mereda. Hujan turun mengguyur Kota Cirebon sejak pukul 17.30 hingga sekitar pukul 19.00. Hanya dalam kurun waktu dua jam lebih, sudah dapat merendam kawasan Kalijaga, Jalan Terusan Pemuda dan beberapa kawasan lain. Salah satu warga RW 03 Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Zaenudin menjelaskan, hujun turun mengguyur wilayah Kalijaga dan sekitar, beberapa saat sebelum terdengar adzan magrib. “Hujannya agak besar. Baru dua jam sudah banjir sepaha orang dewasa,” ujarnya saat ditemui Radar di lokasi banjir Kalijaga, Jumat malam (7/2). Setiap musim hujan, wilayah tersebut menjadi langganan tetap banjir. Bahkan, pada beberapa minggu lalu, banjir sampai setinggi perut orang dewasa. Zaenudin menerangkan, biasanya warga RT 08 dan RT 07 RW 03 Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, menjadi langganan korban banjir. Sebab, posisi tanah perumahan lebih rendah dari sungai. Sehingga, luapan air sungai Cawang Kalijaga melebar ke rumah penduduk. “Kalau banjir, paling lama dua jam surut. Kecuali hujannya terus menerus,” terangnya. Menurut Zaenudin, luapan air sungai berasal dari arus pertemuan sungai besar dan sungai kecil. Karena sungai kecil di Kalijaga tidak dapat menampung luapan sungai besar, air menjadi tumpah ke rumah warga. “Setiap hujan lebat dan lama, daerah sini pasti banjir,” bebernya. Berdasarkan pantauan Radar di lokasi banjir Kelurahan Kalijaga, banjir hanya terjadi pada titik tertentu. Dalam satu rangkaian jalan, tidak seluruhnya tergenang air banjir. Bahkan, banjir seolah memotong-motong jalan tersebut dengan kondisi sebagian banjir, sebagian tidak, dan seterusnya. Warga mulai panik dan keluar rumah. Meskipun banjir hanya seukuran paha orang dewasa, namun air yang masuk ke rumah tetap tidak membuat nyaman warga. Tidak sedikit, motor yang memaksa menerjang genangan air banjir, harus mogok di tengah jalan karena air masuk ke mesin motor. Banjir menggenang di sekitar Jl Katiasa menuju wilayah Ciremai Giri. Lokasi paling tinggi ada di dekat tempat lokasi wisata monyet Kalijaga. Saluran besar di depan rumah penduduk di Jalan Katiasa, sudah meluap dan masuk ke rumah warga dengan tinggi seukuran mata kaki. Hingga pukul 22.30, air mulai berangsur surut. Tidak hanya wilayah Kalijaga, Jalan Terusan Pemuda juga tergenang air setinggi paha orang dewasa. Tepatnya di depan kampus III Unswagati dan depan kantor Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Kota Cirebon. Sedangkan wilayah Perumnas yang biasanya menjadi langganan banjir, kali ini relatif tanpa genangan air. Kepala DPUPESDM Kota Cirebon, Dr H Wahyo MPd mengatakan, banjir terjadi karena beberapa hal. Di antaranya, pendangkalan sungai, drainase tersumbat, dan kiriman air deras dari Kuningan. “Wilayah Kalijaga daerah terdekat dengan Kuningan. Biasanya banjir karena kiriman,” ujarnya kepada Radar, Jumat malam (7/2). Untuk banjir di Jl Pemuda, karena kondisi tanah lebih rendah dari Jl By Pass. Dengan demikian, lanjut Wahyo, air menggenang di Jl Terusan Pemuda. Langkah penanganan banjir yang bisa dilakukan, dengan meninggikan Jl Terusan Pemuda dan memperbaiki saluran drainase yang ada. Berbagai upaya penanggulangan banjir telah dilakukan DPUPESDM. Bekerjasama dengan BBWS Cimanuk-Cisanggarung, telah dilakukan pengerukan untuk 18 sungai besar. Hal ini terbukti manfaatnya dengan banjir tahun ini tidak separah sebelumnya. “Perbaikan terus kami lakukan secara bertahap. Normalisasi, perbaikan drainase dan upaya lain, masih kami lakukan hingga tahun depan,” ujarnya. (ysf) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON

Tags :
Kategori :

Terkait