"Maraknya pekerja asing dan upah talenta digital yang terlampau tinggi menunjukkan ada masalah. Itu sebabnya, perlu secepatnya untuk mengakselerasi pengembangan talenta digital di Indonesia. GoTo x TikTok x UGM Technology Center diharapkan bisa melengkapi upaya akselerasi yang telah dilakukan selama ini melalui berbagai bootcamp," kata Huda.
BACA JUGA:Main di Rumah Pratama Arhan, Keluarga Azizah Malah Dirujak Netizen Gara-gara Dinilai Tidak Sopan
Huda mengatakan, terobosan GoTo, TikTok, dan UGM bukan saja ditujukan untuk menyelesaikan masalah di satu atau dua perusahaan.
Nantinya mahasiswa yang telah mendapatkan pelatihan dari GoTo x TikTok x UGM Technology Center bisa menjadi supply tenaga kerja untuk perusahaan-perusahaan digital lainnya sesuai dengan kebutuhan industri digital.
Dengan demikian, ke depan, suplai talenta digital lokal akan terus bertambah. Dampaknya, upah tenaga kerja di bidang TIK akan lebih terjangkau karena persaingan tenaga kerja akan lebih sehat.
Dengan begitu, usaha kecil dan menengah (UKM) nantinya mampu merekrut talenta digital yang andal.
"Sehingga nantinya akan ada semakin banyak platform digital yang muncul. Lebih banyak perusahaan digital yang memiliki talenta berkualitas. Ini semua akan menjadi penopang dan memberikan efek positif bagi ekonomi digital Indonesia ke depan," ucap Huda.