Akhirnya pemerintah dan pihak perusahaan sepakat untuk membagi harta karun Cirebon yang jumlahnya mencapai 271.834 pieces.
Keramik Yue Mise untuk Kaisar
Informasi mengenai keberadaan benda purbakala di dasar laut Cirebon awalnya dilaporkan oleh nelayan lokal. Mereka mengaku melihat bangkai sebuah kapal.
Bangkai kapal itu berada di kedalaman sekitar 187 kaki. Kemudian pada tahun 2004 dilakukan pencarian dengan serius.
Ada 2 perusahaan yang terlibat dalam pengangkatan harta karun Cirebon tersebut. Mereka mulai bekerja setelah ada restu dari pemerintah Indonesia.
2 perusahaan itu adalah PT Paradigma Putra Sejahtera atau PPS dan Cosmix Underwater Research Ltd (Cosmix) yang berbasis Dubai.
Cosmix ini tidak lain merupakan perusahaan milik seorang pemburu harta karun asal Belgia bernama Luc Heymens.
Kedua perusahaan ini bekerja menggunakan peralatan canggih sejak Februari 2004 sampai Oktober 2005. 22 ribu kali penyelaman pun dilakukan untuk mengeruk harta karun Cirebon.
Harta karun yang berhasil diangkat mencapai 272.810 pieces. Kemudian pemerintah memilih 976 buah benda yang ditetapkan sebagai harta milik negara.
Sisanya, 271.834, dari jumlah inilah yang kemudian disepakati dibagi dua antara pemerintah dan perusahaan investor.
Lantas apa saja benda-benda berharga yang disebut harta karun Cirebon berusia 1.000 tahun tersebut?
Benda-benda berharga tersebut antara lain berupa perhiasan emas, batu kristal dari Dinasti Fatimiyah, gelas dari Iran, dan porselen indah dari China peninggalan tahun 976 Masehi.
Masih ada lagi, yaitu vas bunga terbesar dari Dinasti Liao peninggalan tahun 907 sampai 1125 Masehi, keramik Yue Mise dari era Lima Dinasti (907-960 M) berwarna hijau khusus untuk Kaisar.
Kemudian berbagai jeni batuan berharga seperti 11.000 mutiara, 4.000 rubi, 400 safir merah, serta lebih dari 2.200 batu akik.