BACA JUGA:Tempat Wisata Sekaligus Untuk Berobat, Cek Lokasinya di Cirebon
Hal ini karena kontrak lima tahun dengan pabrikan MotoGP saat ini berlaku hingga dan termasuk tahun 2026.
Beberapa pabrik seperti KTM dan Aprilia dapat mempertimbangkan untuk menggunakan 100 persen biofuel atau bahan bakar sintetis pada awal tahun 2026.
Di Moto3 dan Moto2, ada pemasok eksklusif di Petronas; mulai tahun 2024, bahan bakar Petronas Primax Pro-Race M2, yang terdiri dari setidaknya 40 persen biofuel non-fosil, akan digunakan di kelas yang lebih kecil.
Seperti dilansir dari speedweek, setiap pabrikan di kelas MotoGP dapat terus bekerja sama dengan pemasok bahan bakarnya sendiri untuk meningkatkan pembangunan di seluruh dunia.
BACA JUGA:Lingard Ingin Gabung Barcalona, Akankah ini Terwujud?
Spesifikasi dan parameter pengujian yang tepat ditentukan oleh GPC pada bulan Desember 2023 melalui konsultasi dengan pusat pengujian resmi dan setelah mempertimbangkan masukan dari berbagai produsen bahan bakar.
Dalam kasus Ducati Corse, misalnya, Shell adalah mitra lamanya.
“Ini pasti akan membuat perbedaan,” kata Gigi Dall'Igna sehubungan dengan peraturan bahan bakar berkelanjutan tahun 2024.
“Kami akan menghadapi beberapa masalah lagi dan performa yang sedikit berkurang. Bahan bakarnya sedikit lebih rentan terhadap penguncian uap, jadi kami harus lebih berhati-hati."
BACA JUGA:Persib Siapkan Opsi Lain di Lini Depan, Duet David – Ciro Sudah Tidak Terpakai?
"Tapi kami juga sudah menggunakannya cukup lama, jadi saya pikir kami bisa beradaptasi dengan baik,” kata Gigi Dall'Igna.
Mitra Honda, Repsol, melakukan tes pertamanya dengan pebalap MotoGP pada November 2022.
Saat itu bersama Marc Marquez dengan RC213V-S yang berbahan bakar biofuel yang dikembangkan di Lab Teknologi perusahaan minyak Spanyol.
"Saya merasa baik-baik saja dan tidak melihat adanya perbedaan saat menggunakan bahan bakar ini, yang pada akhirnya menjadi tujuan untuk mempertahankan performa tingkat tinggi, kata juara dunia delapan," ungkap Marc Marquez. (*)