SUMBER, RADARCIREBON.COM - Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Cirebon melakukan reshuffle atau pergantian anggota di Badan Anggaran (Banggar). Pergantian komposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di Banggar itu disampaikan melalui keputusan rapat paripurna, kemarin (10/1).
Pencopotan Moch Abdul Ghofur di Banggar rupanya bukan tanpa alasan. Sebagai sanksi yang diberikan DPD Partai Nasdem Kabupaten Cirebon. Posisinya diganti Munawir SH. Yang kini menjabat sebagai ketua Fraksi Nasdem.
Kini Ghofur tidak menempati posisi AKD apapun, kecuali anggota komisi. Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohamad Luthfi MSi saat membacakan surat usulan yang telah dilayangkan Fraksi NasDem per 30 Desember lalu, bahwa ada perubahan AKD dari Fraksi NasDem.
"Dimana Moch Ghofur Akbar yang tadinya sebagai anggota Banggar tidak lagi menjadi anggota Banggar. Diganti, oleh Munawir," katanya.
BACA JUGA:PPATK Temukan Aliran Dana Triliunan ke Rekening Caleg, Dittipideksus Bareskrim Polri Bergerak
BACA JUGA:Berprestasi di Popkota, Siswa SMAN 1 Diganjar Penghargaan
"Itu kan hak fraksi. Semua keputusan fraksi harus di fasilitasi oleh sekretaris DPRD. Surat permohonannya masuk ke sekretaris DPRD," terangnya
Kenapa dibacakan di parupurna, karena sudah menjadi tugas untuk memfasilitasi semua kebijakan fraksi. "Soal apa dan kenapanya, kami tidak ikut campur urusan dapur mereka," katanya.
Sementara itu, Ketua Fraksi NasDem, Munawir SH mengaku tidak mengetahui persoalan yang terjadi. Semua menjadi ranah dan keputusan DPD NasDem. "Kurang tau. Mangga kalau mau konfirmasi ke Ketua DPD saja langsung," singkatnya.
Terpisah, Ketua DPD NasDem Kabupaten Cirebon, Asep Zaenudin Budiman menegaskan pergantian AKD dari fraksinya dilakukan sebagai bentuk sanksi dari partai terhadap yang bersangkutan. Ghofur dinilai kurang aktif.
BACA JUGA:At-Taqwa Center Rumah Besar Syiar Agama Islam
BACA JUGA:8 Rekomendasi Tempat Nongkrong Murah di Cirebon
"Ya asti ada sebab akibatnya. Dia kami nilai kurang aktif. Jadi kami rasa wajar kalau dilakukan reshuffle. Dan sifatnya wajar-wajar saja. Biasa kan yang begitu," tandasnya.
Ketidakaktifan itulah yang menjadi salah satu faktor DPD mengeluarkan kebijakan untuk mengganti Ghofur dari AKD. "Kan kita naggota dewan kendaraannya partai politik. Wajar kalau seperti itu. Dia harus patuh terhadap putusan partai. Mau tidak mau harus menerimanya," katanya.
Kendati demikian, Asep menegaskan diinternalnya tak sampai terjadi gejolak imbas dari dilakukannya reshuffle. Semua masih dalam keadaan aman, terkendali.
"Ngga sampai ada gejolak. Aman terkendali. Dan reshuffle itupun tidak sampai mengurangi jatah Fraksi NasDem dalam AKD. Kan Munawir nya masuk di dua AKD. Sebagai AKD Badan Kehormatan dan AKD Banggar," pungkasnya. (sam)
BACA JUGA:Banjir Bandang di Kawasan Braga Kota Bandung, 150 Orang Dievakuasi
BACA JUGA:6 Resep Jamu Dapur untuk Menurunkan Kadar Darah Tinggi dan Kolesterol