Integrasi Holding Ultra Mikro BRI Group Koneksikan Jutaan Masyarakat Akses Layanan Perbankan

Sabtu 13-01-2024,21:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

BACA JUGA:Inilah 5 Rumah Makan Sunda di Kuningan Jawa Barat yang Enak, Cocok untuk Wisata Kuliner Bareng Keluarga

Senada, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga mengungkapkan bahwa untuk membangkitkan masyarakat UMi masuk ke akses financing dan sustainable perlu tiga aspek pemberdayaan. 

Pertama, menurunkan operating cost dengan cara membangun jaringan agen. Kedua perluasan penjaminan, ketiga adalah pembinaan.

“Ketiganya ini penting supaya masyarakat punya kompetensi berusaha dengan benar, mulai dari bagaimana packaging produk, logistic, dan mengelola keuangannya."

"Ini jadi road pembinaan Holding UMi. Seperti Account Officer (AO)nya Mekaar dengan ibu-ibu prasejahtera yang dilakukan pembinaan."

BACA JUGA:Inilah 5 Rumah Makan Sunda di Kuningan Jawa Barat yang Enak, Cocok untuk Wisata Kuliner Bareng Keluarga

"Jadi tidak hanya diberikan uang atau pinjaman, tapi perlu dibina juga supaya mereka tahu bagaimana cara berusaha dan mengelola cash flow-nya dengan benar,” ungkapnya.

Tiga aspek tersebut harus dilakukan melalui jaringan yang besar. Jaringan ini bukan hanya dari BRI melalui unit desanya, tetapi juga melalui PNM dengan para AO Mekaar-nya yang sudah mencapai sekitar 50 ribu dan Pegadaian yang memiliki banyak cabang, serta diperkuat dengan AgenBRILink.

“Ekosistem ini kita bangun bersama. Ketiganya masuk dalam konsep Holding UMi,” tambahnya.

BACA JUGA:Sumardji: Bukan Saddil yang Tadinya Dicoret, Tetapi Pemain Ini

Diketahui, Holding UMi menargetkan dapat melayani masyarakat yang belum mendapatkan layanan keuangan formal (unbankable) hingga 45 juta hingga 2024.

Adapun jumlah debitur Holding UMi juga terus meningkat. Per September 2023, jumlah debitur holding ini sudah mencapai 36,6 juta atau tumbuh 22 persen dari posisi September 2021. 

Artinya BRI, Pegadaian dan PNM masih akan menjaring 8,4 juta debitur ultra mikro baru hingga 2024. 

Total oustanding kredit holding ultra mikro mencapai Rp590,7 triliun per akhir September 2023 atau tumbuh 11,6 persen secara tahunan. 

BACA JUGA:Duh! Percaloan di Pabrik Marak, Calon Tenaker Dimintai Uang Jutaan Rupiah

Angka tersebut nilainya sudah meningkat 27,38 persen apabila dibandingkan dengan periode awal pembentukan holding.

Kategori :