CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pemerintah Kabupaten Cirebon terus melakukan verifikasi dan validasi lapangan, terkait data kemiskinan ekstrem yang terdapat di Kabupaten Cirebon. Hal ini untuk mengetahui fakta yang ada dilapangan.
Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih SE MSi mengatakan, bahwa berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), menyebutkan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon mencapai 81 ribu jiwa.
Jumlah tersebut kata perempuan yang biasa disapa Ibu Ayu ini, harus dilakukan verifikasi dan validasi di lapangan. Saat ini, pihaknya sedang melakukan hal tersebut, diseluruh desa di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Milad ke-23, Baznas Kota Cirebon Gelar Bhakti Sosial
BACA JUGA:Gelapkan Dana Desa 2022, Mantan Kuwu Tambelang Cirebon Jadi Tersangka dan Ditahan
BACA JUGA:Ditawarkan Akhir Januari Lalu, BRI Optimis Penjualan ORI025 Laris Manis
"Sekarang, proses verivikasi dan validasi lapangan tersebut, masih terus berjalan," kata Ayu, Kamis 1 Februari 2024.
Dalam proses verval lapangan tersebut, pihaknya banyak menemukan data yang tidak sesuai, dengan data yang dimiliki oleh Kemenko PMK.
Ayu menuturkan, pihaknya menemukan adanya data warga yang masuk dalam kemiskinan ekstrem.
Saat petugas melakukan verifikasi lapangan, warga tersebut memang sebelumnya masuk dalam data kemiskinan ekstrem, namun saat ini, warga ini sudah masuk kategori lepas dari kemiskinan ekstrem.
BACA JUGA:Sejarah Desa Rawagatel, Balong Beracun yang Berhasil 'Disembuhkan'
BACA JUGA:Penjabat Gubernur Ingatkan Pemerintah Kabupaten dan Kota Antisipasi Bencana saat Hari Pencoblosan
"Datanya tidak sesuai, karena warga ini tidak lagi masuk kemiskinan ekstrem," kata Ayu.
Pihaknya juga menemukan adanya data warga, yang sebenarnya tidak masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Namun ternyata, nama warga tersebut masuk dalam data kategori kemiskinan ekstrem.
Sehingga menurut Ayu, verval lapangan ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini, untuk bisa mengetahui data sebenarnya, terkait jumlah angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cirebon.
"Dari verval ini, diharapkan kita bisa mendapatkan database, yang nantinya bisa digunakan sebagai acuan program," ujar Ayu.
BACA JUGA:Resmi, Mahfud MD Bertemu Presiden Jokowi Serahkan Surat Pengunduran Diri
BACA JUGA:Imlek di Grage Grand Business Hotel Cirebon
BACA JUGA:Aman! Persediaan Beras di Bulog Kantor Cabang Cirebon Capai 11.500 Ton
Ia menduga, data yang dimiliki oleh Kemenko PMK, merupakan data lama beberapa tahun yang lalu, yang belum dilakukan pembaruan.
Ayu berharap, dengan dimilikinya data base warga nanti, pihaknya bisa mengeluarkan program yang tepat sasaran.
Karena Ayu mengakui, dengan banyaknya kesalahan data yang ada, membuat banyak program yang masih belum tepat sasaran.
BACA JUGA:Ucapan STY Disesalkan, Pengamat Sepak Bola: Bikin Gaduh
Sehingga ia juga berharap, Pekerjaan Rumah (PR) terkait masalah ini bisa segera diselesaikan.
"Masalah kemiskinan ekstrem ini merupakan pekerjaan rumah yang cukup berat. Sehingga perlu adanya data yang benar-benar valid," pungkasnya. (*)